Sunday, April 25, 2010


-->
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Melihat dari gambaran di atas dapat kita ketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan. Untuk membelajarkan peserta didik, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
sektor pendidikan di Indonesia mencuat kepermukaan tidak hanya dalam jalur pendidikan umum tapi semua jalur dan jenjang pendidikan. Bahkan upaya advokasi untuk jalur pendidikan yang dikelola oleh beberapa departemen teknis, dengan tuntutan sosial equality sangat kuat yang tidak hanya disuarakan oleh departemen terkait sebagai otoritas pengelola jalur pendidikan tersebut, tapi juga oleh para praktisi dan pengambil kebijakan dalam pembangunan sektor pembinaan sumber daya manusia, karena semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan merupakan unsur-unsur yang memberikan konstribusi terhadap rata-rata hasil pendidikan secara nasional. Dengan demikian kelemahan proses dan hasil pendidikan dari sebuah jalur pendidikan akan mempengaruhi indeks pendidikan secara keseluruhan.
Sejalan dengan itu peranan administrasi pendidikan sangatlah mempengaruhi khususnya terhadap pendidikan Indonesia sebagai usaha mencapai organisasi dengan memaksimalkan sumbangan anggota organisasi dalam usaha yang dilaksanakan melalui kerjasama.
Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus mengenai “fungsi-fungsi administrasi pendidikan di sekolah dasar” yaitu pengertian administrasi, pentingnya administrasi pendidikan dan fungsi pokok administrasi pendidikan.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan?
2.      Bagaimana Peranan administrasi pendidikan di sekolah dasar dalam meningkatkan mutu pendidikan?
C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan.
2.      Untuk mengetahui Peranan administrasi pendidikan di sekolah dasar dalam meningkatkan mutu pendidikan.
 BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan meliputi kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan disuatu negara atau bahkan pendidikan pada umumnya. Atau suatu proses rangkaian pada sekelompok orang yang bekerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber daya, fasilitas, ide-ide, dan orang-orang yang tergabung dalam unit kerja (organisasi) pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan sebelumnya, sehingga lebih efektif dan efisien (Mulyadi, dkk 1987 : 3).
 Administrasi secara lughah berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari “ad” dan “manistro”. Administrasi berarti kepada dan manistro berarti melayani. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi merupakan pelayanan atau pengabdian kepada subjek tertentu. Administrasi pendidikan secara luas yaitu kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada tingkat sekolah, sebagai salah satu bentuk kerjasama dengan pendidikan (guru, murid, kepala sekolah, staf dan tata usaha) dan orang di luar sekolah yang ada kaitannya.
Administrasi pendidikan secara sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya kegiatan rutin catat mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspek serta mempersiapkan laporan.
sekolah dasar merupakan lembaga yang dalam kegiatan-kegiatannya secara langsung menangani subjek didik atau anak didik yang pada hakikatnya merupakan subjek yang dikenai sasaran tujuan pendidikan, maka titik berat pembicaraan tentang ruang lingkup administrasi pendidikan pada umumnya ditekankan pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut sekolah dasar seperti kepemimpinan kepala sekolah, supervisi terhadap guru-guru, bimbingan terhadap siswa, dan sebagainya.
Administrasi pendidikan menurut Syarif (1976:7) merupakan segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan. Menurut Soepardi (1988:7) :

“administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses kegiatan kerjasama-kerjasama yang dilakukan oleh sekolompok atau lebih orang-orang secara bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”

Administrasi pendidikan merupakan suatu proses daur ulang penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha untuk mencapai tujuannya. Administrasi sekolah juga mencakup usaha untuk melakukan manajemen administrasi meliputi berbagai hal yaitu :
1.      Administrasi kurikulum
2.      Administrasi pegawai
3.      Administrasi perlengkapan
4.      Administrasi keuangan
5.      Administrasi kemuridan
Adapun Tujuan dari administrasi pendidikan adalah agar semua pekerjaan yang ada didalamnya dapat berjalan baik dengan mempergunakan segala fasilitas yang ada di dalamnya seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan pendidikan. Hal ini didukung dengan administrasi pendidikan yang dikemukakan oleh Syamsi yaitu tujuan administrasi pendidikan adalah agar segala pekerjaan atau kegiatan yang ada di dalam suatu usaha kerjasama itu bisa berjalan dengan baik, lancar, dan teratur mencapai tujuannya. Dengan kata lain tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mendayagunakan segala tenaga, fasilitas dan dana secara efektif dan efisien.
Adapun tujuan dari administrasi pendidikan menurut Syasmi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.      Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.      Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
3.      Administrasi pendidikan dapat dilihat dari kerangka berpikir sistem.
4.      Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen.
5.      Administrasi pendidikan dapat dilihat dari segi kepemimpinan.
6.      Administrasi pendidikan dapat dilihat dari dari proses pengambilan keputusan.
7.      Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi.
8.      Administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan catat mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
B.       Peranan Administrasi Pendidikan di Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di negara kita Indonesia. maka kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan umumnya dan sekolah khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula.
Adanya perubahan dalam tujuan pendidikan, mengubah pula scope atau luasnya tanggung jawab yang harus dipikul dan dilaksanakan oleh para pemimpin pendidikan. Hal ini mengubah pula bagaimana sifat-sifat kepemimpinan yang harus dijalankan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tanggung jawab sekolah dan guru-guru makin banyak dan luas. Jika dahulu kepala sekolah telah dianggap baik dan cukup kalau sekolahnya dapat berjalan dengan teratur tanpa menghiraukan kepentingan dan hubungan dengan masyarakat sekitarnya, maka penilaian sekaran lebih dari itu.
Tugas kewajiban administrasi pendidikan di sekolah, di samping mengatur jalanya sekolah, juga harus dapat bekerja sama dan berhubungan erat dengan sistem yang ada di masyarakat. Ia berkewajiban membangkitkan semangat staf guru-guru dan pegawai sekolah untuk bekerja lebih baik. Membangun dan memelihara kekeluargaan, kekompakan dan persatuan antara guru-guru, pegawai dan murid-muridnya. Semua ini merupakan tugas kepala sekolah. Tugas-tugas kepala sekolah seperti itu adalah bagian dari fungsi-fungsi supervisi (kepengawasan) yang menjadi kewajibannya sebagai pemimpin pendidikan.
1.      Pengelolaan Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan adalah bagian dari administrasi pendidikan di sekolah yang menangani masalah-masalah kesiswaan yang berupa pengelolaan siswa atau data-data tentang siswa sejak masuk sampai siswa tersebut meninggalkan sekolah. Pengelolaan administrasi kesiswaan meliputi:
a.       Penerimaan siswa baru
b.      Pengisian data siswa
c.       Melakukan bimbingan kepada siswa
d.      Mengatur pembagian kelas
e.       Melakukan pencatatan kehadiran siswa
f.       Mencatat keterlambatan siswa
g.       Mengarahkan dan mengatur kegiatan organisasi siswa
h.      Mengerjakan buku mutasi siswa
i.        Membina usaha kesehatan sekolah
j.        Melaksanakan kegiatan pengelepasan siswa kelas
2.      Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian di sekolah merupakan penata usahaan pegawai dalam lingkungan sekolah. Tujuan adalah menggunakan tenaga kerja di sekolah agar berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna untuk menciptakan dan memelihara dan mengembangkan suasana kerja yang menyenangkan.
Kegiatan pengadministrasian pegawai meliputi pengadaan, pembinaan, kenaikan pangkat sampai dengan pensiun.
1.        Pengadaan
Pada dasarnya pengadaan pegawai di sekolah dasar dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan yang selanjutnya diperbantukan kepada pemerintah daerah, kepala sekolah sebagai pengelola, mengusulkan kebutuhan pegawai dan menerima pegawai yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan yang dilanjutkan dengan Surat Keputusan penempatan oleh Pemda.
2.        Pembinaan Personil
Agar guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, maka mereka harus mendapat perhatian dan bimbingan terutama terhadap masalah-masalah baru atau yang sukar mereka kerjakan. Peningkatan dan pengembangan dapat dilakukan dengan cara, misalnya :
a.       Melalui usaha sendiri dari guru bersangkutan dengan giat membaca buku, surat kabar, dan sebagainya.
b.      Melalui penataran.
c.       Melalui diskusi-diskusi bersama.
d.      Melalui seminar-seminar pendidikan.
3.        Kesejahteraan Guru
Untuk menjaga semangat dan efektifitas kerja, perlu ditumbuhkan dan dipelihara rasa aman dan puas dalam diri guru.
3.      pengelolaan Administrasi Program Pengajaran/Kurikulum
administrasi program pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan dibidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara berhasil guna dan berdaya guna.
1.      Kegiatan administrasi  program pengajaran, meliputi:
a.       Menyusun program tahunan dan semester termasuk pembagian tugas mengajar.
b.      Menyusun jadwal pelajaran.
c.       Mengatur pelaksanaan penyusunan persiapan mengajaran dan batas pengajaran.
d.      Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar dan mengatur norma penilaian.
e.       Mengatur norma kenaikan kelas.

2.      Kegiatan harian, yang meliputi:
a.       Memeriksa daftar hadir guru dan penjaga sekolah.
b.      Memeriksa persiapan mengajaran dan batas pengajaran.
c.       Mengadakan pengawasan umun terhadap berlangsungnya pengajaran.
d.      Mengatasi masalah yang terjadi di sekolah selama 1 hari.
3.      Kegiatan mingguan, meliputi:
a.       Kegiatan pada hari senin adalah upacara bendera.
b.      Kegiatan pada hari sabtu adalah upacara penurunan bendera.
4.      Kegiatan semester, meliputi:
a.       Mempersiapkan ulangan harian dan ulangan umum.
b.      Pengisian rapor.
c.       Pembagian rapor.
5.      Kegiatan menjelang akhir tahun ajaran, meliputi:
a.       Menyelenggarakan UAN dan membuat laporan sesuai dengan petunjuk.
b.      Melaksanakan evaluasi belajar.
c.       Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun ajaran yang bersangkutan.
d.      Membuat laporan akhir tahun ajaran.
e.       Pembagian rapor.
f.       Kenaikan kelas.
g.      Kelulusan.
4.      Pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana
Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar, perlu adanya langkah yang seragam dalam pengelolaan barang di sekolah dasar serta terlaksananya pengaturan pengadministrasian/pengelolaan barang di sekolah dasar, meliputi:
1.      Perencanaan kebutuhan barang
2.      Pengadaan barang
3.      Pemeliharaan barang
4.      Pengahapusan barang
5.      Pengelolaan Administrasi Keuangan
Fungsi kepala sekolah dalam pengelolaan keuangan dalam administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas antara tugas otorisator, ordonator dan bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan/pengeluaran anggaran.
Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otoritasi yang telah ditetapkan. Ordonator dibidang pengeluaran adalah pejabat yang diberi wewenang oleh otorisator untuk memeriksa/ menguji tagihan kepada negara kemudian memerintahkan pembayaran dan membebankan tagihan tersebut pada mata anggaran.
Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban. Kepala sekolah berfungsi sebagai otorisator dan disamping itu dilimpahi pula fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran, sedang bendaharawan sekolah dilimpahi fungsi ordonotar yang hanya untuk menguji hak atas pembayaran.
6.      Pengelolaan Administrasi Tata Usaha
Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan. Administrasi tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan surat, pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua surat atau bahan keterangan yang diperlukan oleh sekolah.
7.      Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Sekolah adalah bagian dari masyarakat yang berada/berkedudukan di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Dengan demikian sekolah perlu menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar. Adapun jalinan sekolah dan masyarakat dapat diwujudkan dalam kegiatan pentas seni, pameran dan kegiatan-kegiatan sekolah.
Dari beberapa tugas administrasi diatas adapun usaha yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau sepervisor dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan mutu pendidikan disekolah terhadap  pengajaran guru-guru ialah :
-          Mengadakan evaluasi dengan jalan mengobservasi kegiatan-kegiatan mengajar pada guru, dan membuat catatan-catatan harian. Dari catatan-catatan itulah kepala sekolah atau supervisor selanjutnya memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk yang diperlukan. Blangko catatan observasi yang memuat berbagai aspek yang perlu diamati dan dicatat hendaknya telah tersedia di sekolah.
-          Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengadakan observation visit atau kunjungan observasi, yakni mengamati demonstrasi mengajar yang selalu dilakukan oleh guru yang telah berpengalaman, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara mereka.
-          Memberi bimbingan dalam membuat dan merencanakan pekerjaan mereka, seperti bimbingan dalam membuat persiapan mengajar, memilih bahan pelajaran, memilih metode mengajar yang sesuai, menentukan kesempatan-kesempatan apa yang diperlukan untuk mengadakan hubungan sekolah dan masyarakat atau orang tua murid, cara-cara menggunakan alat-alat peraga dalam mengajar, cara membuat dan menyusun tes atau soal-soal ulangan dalam rangka mengevaluasi hasil belajar murid-murid,dsb.

Pekerjaan sebagai guru (mengajar) bukan hanya sekedar bekerja untuk mencari nafkah. Mengajar dan mendidik adalah profesi yang memerlukan suatu keahlian khusus serta bakat ataupun minat yang besar. Pekerjaan sebagai pendidik adalah juga tugas yang bersifat sosial dan amal. Tidak semua orang yang telah menyelesaikan pendidikannya disuatu lembaga pendidikan guru atau sekolah guru akan dengan sendirinya telah dapat dan suka serta mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaaannya sebagai guru.
Ada bermacam-macam kesempatan yang digunakan untuk mengikutsertakan guru-guru dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti dalam :
a.       Mengembangkan filasafat pendidikan
Pendidikan ialah ilmu, seni, teknik, dan juga filsafat, semuanya menjadi satu. Filasafat pendidikan ialah penerapan filsafat pada penelitian masalah-masalah pendidikan.
Mengembangkan filsafat pendidikan berarti bahwa dalam setiap langkah kegiatan mendidik selalu berusaha hendak menjawab apakah yang sedang kita lakukan, bagaimana kita melakukannya, apa sebab kita melakukannya, an apakah kita melakukannya.
b.      Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum
Biasanya penyusunan kurikulum serta perubahan dan penyesuaiannya dilakukan pada tingkat kanwil dengan bantuan para ahli dalam mata-mata pelajaran khusus. Keadaan yang demikian mengakibatkan banyak usaha perbaikan pengajaran yang hanya tinggal diatas kertas saja.
Hal yang demikian menimbulkan pengertian tentangk keharusan untuk mengikutsertakan guru-guru dalam usaha memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.
c.       Merencanakan program supervisi dalam administrasi pendidikan
Dengan supervisi administrasi pendidikan dimaksudkan merupakan kegiatan-kegiatan administratif yang langsung ditujukan untuk memperbaiki situasi mengjar-belajar di dalam kelas. Tujuannya yang pokok ialah membantu para guru untuk tumbuh secara pribadi dan profesional, dan untuk belajar memecahkan sendiri masalah-masalah yang mereka hadapi dalam tugasnya.


 BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Administrasi pendidikan merupakan suatu proses daur ulang penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha untuk mencapai tujuannya.
Tujuan dari administrasi pendidikan adalah agar semua pekerjaan yang ada didalamnya dapat berjalan baik dengan mempergunakan segala fasilitas yang ada di dalamnya seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan pendidikan.
Peranan administrasi pendidikan di sekolah dasar bukan hanya sekedar untuk mengatur input dan out put data saja. Mengajar dan mendidik adalah profesi yang memerlukan suatu keahlian khusus serta bakat ataupun minat yang besar. Pekerjaan sebagai tenaga administrasi  adalah juga tugas yang bersifat sosial dan amal. Tidak semua orang yang telah menyelesaikan pendidikannya disuatu lembaga pendidikan guru atau sekolah guru akan dengan sendirinya telah dapat dan suka serta mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaaannya sebagai guru.


B.       Saran
Adapun yang dapat penulis sarankan adalah :
1.      Diharapkan kepada setiap kepala sekolah agar melaksanakan administrasi secara tertib dan terarah agar tujuan pengajaran dapat tercapai.
2.      Diharapkan kepada guru agar melaksanakan tugas administrasi secara optimal dalam situasi kebersamaan yang terorganisasi.
DAFTAR PUSTAKA
M. Sc, Sutisno Oteng. 2002. Administrasi Pendidikan (Guru dan Administrasi Sekolah). Bandung : Diktat Perkuliahan FKIP-UNPAD Bandung.
Purwanto Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rifai, Moh. 2003. Administrasi dan SUPERVISI Pendidikan. Bandung : Percetakan Sekar Djaja.
Sutarto, Drs. 1986. Dasar-Dasr Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta : UGM.








1 comment:

Blogroll

×

About