Sunday, March 29, 2015

Upaya Mengatasi Kendala Pelaksanaan Kurikulum 2013

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 29, 2015 | No comments

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa disekolah. Kurikulum disusun oleh ahli pendidikan, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur masyarakat lainnya.
Kurikulum 2013 merupakan suatu terobosan baru di dunia pendidikan Indonesia saat ini. Kurikulum ini lahir karena banyak kalangan menilai bahwa kurikulum KBK dan KTSP belum bisa memberikan arah pendidikan seperti yang di harapkan. Dalam kurikulum sebelumnya pendidikan lebih dititik beratkan pada pengembangan kognitif sedangkan afektif dan psikomotor dianggap belum memadai. Hal ini ditandai dengan banyaknya terjadi pelanggaran dan berbagai macam ketimpangan dalam kehidupan bangsa ini. Korupsi meraja lela di kalangan birokrasi pemerintahan. Tawuran dan kenakalan remaja lainnya juga semakin meningkat.

Quantum Teaching

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 29, 2015 | No comments
BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Dalam belajar mengajar guru memiliki tugas membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Bayangkan sejenak tempat belajar dipenuhi dengan para siswa yang tertarik dan memperhatikan, perhatikan tangan-tangan teracung dengan penuh antusias, pandangan-pandangan condong ke depan penuh rasa ingin tahu, dan gemuruh suka ria, rasakan keriangan berbagi wawasan dan kehangatan bertukar perkataan yang saling menguatkan, lihatlah sekeliling menggemakan pembelajaran dan penjelajahan. Itukah yang sekarang terjadi di kelas Anda atau jangan-jangan hanya sebentuk inpian?.

Quantum Learning Dalam Pembelajaran

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 29, 2015 | No comments
BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia dalam kehidupan. Pendidikan ditandai dengan proses belajar. Belajar sepanjang hayat mengandung pengertian bahwa belajar tidak terbatas pada bangku  sekolah, tetapi sejak seseorang lahir hingga akhir hayatnya. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, belajar hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan.

PERKEMBANGAN KONSTRUKTIVISTIK CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 29, 2015 | No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah proses memproduksi sistem nilai dan budaya ke arah yang lebih baik, antara lain  dalam  pembentukan  kepribadian,  keterampilan   dan perkembangan  intelektual  siswa.  Barnawi & Arifin (2012:53) menyatakan bahwa pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Dalam  lembaga  formal  proses  reproduksi  sistem nilai  dan  budaya  ini  dilakukan  terutama  dengan  mediasi  proses  belajar  mengajar sejumlah  mata  pelajaran  di  kelas.

Saturday, March 28, 2015

TEORI PERKEMBANGAN BELAJAR MANUSIA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 28, 2015 | No comments

BAB I

PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita -cita bangsa.  Anak  mempunyai  peranan  penting  dalam  menentukan  arakehidupan bangsa dan pembangunan di masa yang akan datang. Oleh karena itu masyarakat sangat  mendambakan  sosok  anak  yang  sehat  jasmani  maupun  rohani.  Haini sejala denga visi   dan   mis pendidika nasiona dala Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada  Bab  II  Pasal  yang  menyebutkan bahwa,  pendidikan  nasional  berfungsi mengembangkan  kemampuan  damembentuk  watak  serta  peradaban  peserta didik  agar  menjadi  manusia  yang  beriman  dabertaqwa  kepada  Tuhan  Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan tersebut dapat diwujudkan secara efektif dengan melibatkan berbagai pihak secara aktif dalam mengoptimalkan segala aspek perkembangan anak.

Bentuk-Bentuk Belajar dari buku Prof. Dr. Yatim Rianto

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 28, 2015 | No comments
Ragamnya bentuk kehidupan manusia yang ditempah oleh alam telah mengalami proses penyaringan dan bentuk dalam belajar. dengan membentuk model belajar sendiri seseorang dapat lebih mudah memahami sesuatu yang dipelajarinya. berikut adalah bentuk-bentuk belajar :

b.Belajar teknis F mengembangkan keterampilan – keterampilan, dalam menangani  dan memeganag benda – benda serta menyusun bagian - bagian materi menjadi suatu keseluruhan.
                 Cakupan: F, K, Struktur, dan metode
Contoh : seseorang senang menyayi atau memiliki hobi menyanyi, untuk meningkatkan kompetensinya dalam menyanyi maka ia akan mengikuti kursus atau perlombaaan menyanyi.
c.Belajar sosial F mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
                 Cakupan: F, K, Struktur, dan metode
Contoh : belajar konsep musyawarah yg  diemplementasikan melalui pemilihan ketua kelas
d.Belajar estetis F membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan di berbagai bidang kesenian.
                 Cakupan: F, K, Struktur, dan metode
                 Contoh : seorang murid

Contoh : seorang murid akan mewarnai atau menggambar sesuai dengan kemampuan dan imajinasinya

lebih lengkapnya silahkan download disini 

Teori Belajar Operant Conditioning

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 28, 2015 | No comments
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Seorang pendidik seharusnya mengetahui dan paham teori belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Seperti diketahui bahwa dalam membelajarkan siswa guru memiliki kesempatan menyusun dan mendesain pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa, maka akan lebih mantap lagi bila guru paham landasan filsafat dan aliran teori pembelajaran tersebut.

Friday, March 27, 2015

Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 27, 2015 | No comments
BAB I
PENDAHULUAN

1.         Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap manusia sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, karena melalui pendidikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.

model connected pembelajaran terpadu

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 27, 2015 | No comments
BAB I
PENDAHULUAN


1.1      Latar Belakang
Pembelajaran sejatinya bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang sesungguhnya kepada peserta didik yaitu peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.

Thursday, March 26, 2015

Belajar membuat surat resmi

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 26, 2015 | No comments
Menulis surat bukan lagi merupakan sesuatu yang sulit untuk dikerjakan. mungkin semua orang dapat melakukannya. mulai dari anak SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan PNSpun tahu bagaimana menulis surat. Apalagi mereka yang pernah bergelut diorganisasi pasti sudah tak asing lagi mengenai persuratan. Instansi pemerintahanpun tidak pernah terlepas dari persuratan. 
Tapi pernahkah kita berpikir bahwa surat yang selama ini kita terima telah memenuhi kaidah dari segi penulisannya, tata letaknya, model, isinya, dll ditinjau dari tata penulisan surat menurut kaidah Bahasa Indonesia.

PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 26, 2015 | No comments
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah media sosial tempat para peserta didik melakukan kegiatan interaksi sesama  teman sebaya, dan merupakan salah satu media pembelajaran serta pengembangan sikap. Peserta didik yang umumnya terdiri dari individu yang masih berada pada usia transisi antara anak-anak menuju dewasa, terdapat banyak perubahan psikologis yang terjadi. Salah satu perubahan yang menonjol adalah perubahan emosional peserta didik.Hal tersebut merupakan hal yang alamiah dan wajar, namun perlu dikendalikan dan diawasi, karena tiap individu memiliki kecerdasan emosional yang bervariasi.

Thursday, March 12, 2015

18 Karakter Bangsa Antara Harapan dan Kenyataan

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On March 12, 2015 | No comments
BAB I

PENDAHULUAN



I. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan daya upaya memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak, dimana bagian-bagian tersebut tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita (Bapak Pendidikan Nasional: Ki hadjar Dewantara). Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu dan mewujudkan keabikkan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dalam konteks kehidupan bermasyatakat, berbangsa dan bernegara Indonesia, diyakini bahwa nilai dan karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, harus dimiliki peserta didik agar mampu menghadapi tantangan hidup pada saat ini dan di masa mendatang.

Blogroll

×

About