Friday, July 15, 2016

Analisis dan Teknik Analisis Penelitian Kualitatif

Posted by Sampai Mati Harus Belajar On July 15, 2016 | No comments

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Penting untuk  mengetahui  bagaimana  daseperti  apa  data  kualitatisehingga  kita memahami betul apa yang kita cari. Ada tiga jenis pegumpulan data, yaitu (1) mendalam yang dilakukan melalui wawancara terbuka tentang pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan, (2) observasi langsung,  data observasi tentang deskripsi detail mengenai aktivitas dan perilaku, kegiatan dan interaksi antar individu dalam masyarakat  dan pro ses organisasi, dan (3) dokumentasi; organisasi, clinical, catatan program, publikasi, buku harian dan sebagainya. Validitas dan reliabilitas data kualitatif sangat tergantung pada perluasan dari keterampilan secara metodologis, sensitivitas, dan integritas dari peneliti.
Penekanan metode kualitatif dalam evaluasi melalui pengumpulan informasi dan membangkitkan penemuan yang bermanfaat. Evaluasi adalah penelitian terapan, atau suatu tipe kegiatan ilmiah (action science) (Argyrist, et al., 1985). Ini yang membedakan penelitian evaluasi dengan penelitian akademik. Evaluasi sebagai suatu penelitian lapangan bagi pelaku profesional, sudah ada kesepakatan tentang bagaimana melakukan penelitian yang bermanfaat untuk membuat keputusan dan mengembangkan program yang dibuat.
Dalam memilih pengumpulan data tergantung dari jawaban atas beberapa pertanyaan berikut yang menentukan jenis data yang paling berguna dalam suatu evaluasi. (1) Untuk siapa informasi tersebut dan siapa yang akan menggunakan temuan tersebut? (2) Jenis informasi yang bagaimana yang dibutuhkan? (3) Bagaimana  informasi  tersebut  digunakan?  Untuk  tujuan  apa  evaluasi  tersebut dilakukan? (4) Kapan informasi tersebut dibutuhkan?
(5) Sumber-sumber apa saja yang tersedia untuk mengorganisir evaluasi? (6) Dari jawaban kelima pertanyaan di atas, baru ditentukan metoda apa yang paling tepat?
Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian. Di dalam penelitian lapangan (field research) bisa saja terjadi karena memperoleh data yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Ini bisa dilakukan karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti menemukan data yang sangat penting, yang sebelumnya tidak terbayangkan. Lewat data itu akan diperoleh informasi yang lebih bermakna. Untuk bisa menentukan kebermaknaan data atau informasi ini diperlukan pengertian mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, pengalaman dan expertise peneliti. Kualitas hasil analisis data kualitatif sangat tergantung pada faktor-faktor tersebut. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, analisis data terdiri dari Analisis Data Sebelum di lapangan dan Analisis Data Selama di lapangan.
Selanjutnya marilah kita tinjau secara lebih rinci tentang indikator dan tujuan pembelajaran dalam pembahasan makalah ini.


B.     Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana analisis data dalam penelitian kualitatif?
2.      Apa saja teknik analisis data dalam penelitian kualitatif?

C.    Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa selaku guru maupun calon guru mengetahui tentang analisis dan teknik data dalam penelitian kualitatif sehingga pemahaman dan/atau wawasan tersebut dapat diaplikasikan dalam sebuah penelitian kualitatif yang sesungguhnya, tentunya berkaitan dengan dunia pendidikan




BAB II
PEMBAHASAN


A.      ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Bogdan & Biklen, 1982). Analisis adalah penelaahan untuk mencari pola (paterns). Pola disini lebih mengacu pada pola budaya (cultural patterns) bukan semata-mata situasi sosial suatu domain cultural (cultural domain) adalah katagori makna cultural yang menyangkut katagori-katagori yang lebih kecil.
Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa  dipahami dengan mudah. Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.
Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.

Strategi Umum Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif  berakar  pada  pendekatan  fenomenologi  yang  sebenarnya  lebih banyak mengkritik pendekatan positivisme yang dianggap terlalu kaku, hitam-putih dan terlalu taat asas. Alasannya bahwa anlisis fenomenologi lebih tepat digunakan untuk mengurai  persoalan subjek manusia yang umumnya tidak taat saat,berubah-ubah, memiliki subjektivitas individual,  memiliki emosi dan sebagainya.
Denga demikia maka   analisis-analisi kualitatif   cenderung   menggunakan pendekatan logika induktif, di mana silogisme dibangun berdasarkan pada hal-hal khusus atau data di lapangan dan bermuara pada kesimpulan-kseimpulan umum. Dengan demikian, pendekatan ini menggunakan logika berpikir menyerupai piramida duduk, seperti di bawah ini.



Silogisme-Piramida Duduk

Fakta/Data/Informasi

Kesimpulan

Teori/Dalil/Hukum
 











Contoh silogisme induktif adalah : Bebek milik tetangga yang diberi nama Pinpin bisa terbang, bebek milik warung Pak Ahmad kemarin terbang sebelum disembelih. Kesimpulannya, semua yang bisa terbang adalah rumpun keluarga burung. Pinpin adalah keluarga burung.
Strategi  analisis  kualitatif,  umumnya  tidak  digunakan  sebagai  alat  mencari  data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis proses sosial yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak di permukaan itu. Dengan demikian, maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta dan bukan sekadar untuk menjelaskan fakta tersebut.
Model tahapan analisis induktif  adalah sebagai berikut:
1.   Melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial, melakukan identifikasi, revisi -revisi, dan pengecekan ulang terhadap data yang ada.
2.   Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh
3.   Menelusuri dan menjelaskan kategorisasi
4.   Menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi
5.   Menarik kesimpulan-kesimpulan umum
6.   Membangun atau menjelaskan teori

Model langkah Analisis Induktif

BERAKHIR

MEMULAI

I Melakukan pengamatan, identifikasi, dan re-check terhadap data


II Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh


III Menelusuri dan menjelaskan kategori


IV Menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi

V Menarik kesimpulan- kesimpulan umum


VI Membangun atau menjelaskan teori

 















beberapa pendapat mengenai strategi umum analisis kualitatif sebagai berikut:
1.   Bogdan  &  Biklen,  (1982)  mengatakan  analisis  data  kualitatif  adalah  upaya  yang dilakukan dengan jalan:
a Bekerja dengan data;


b.   Mengorganisasikan data;
c Memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola;
d.   Menyintesiskannya;
e Mencari dan menemukan pola;
f.   Menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari;
g Memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.

2.   Seiddel (1998) mengatakan analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:
a Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberikan kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri;
b.   Mengumpulkan,  memilah-milah,  mengklasifikasikan,  menyintesiskan,  membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya;
c Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan; dan
d.   Membuat temuan-temuan umum.

3.   Janice McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999)   mengatakan tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
a Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data;
b.   Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data;
c Menuliskan ‘modelyang ditemukan;
d.   Koding yang telah dilakukan.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tahapan penelitian kualitatif juga adalah tahapan analisis kualitatif, dengan demikian, maka tahapan-tahapan analisis itu juga adalah yang dilaksanakan peneliti pada setiap tahapan penelitiannya. Jadi, model langkah analisis data kualitatif bukanlah teknik analisis kualitatif melainkan sebuah strategi analisis data yang melekat pada setiap tahapan langkah penelitian kualitatif, sedangkan metode atau teknik analisis kualitatif adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (beberapa alat hanya untuk mengumpulkan data saja) dan sekaligus juga adalah alat analisis data.
Dari berbagai varian penelitian kualitatif yang berkembang saat ini, pada prinsipnya ada tiga model desain yang paling sering digunakan di kalangan peneliti, yaitu format desain deskriptif-kualitatif, format desain kualitatif-verifikatif, dan format desain kualitatif- grounded research.
Forma desain   deskriptif-kualitatif  banyak   memilik kesamaan  dengan  desain deskriptif-kuantitatif, karena itu desain deskriptif-kualitatif bisa disebut pula dengan kuasi kualitatiatau  desain  kualitatif  semu. 
Artinya  desain  ini  belum benar-benar  kualitatif karena bentuknya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif (deduktif) terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperolehnya.
Format desain kualitatif-verifikatif merupakan upaya pendekatan induktif terhadap seluruh proses penelitian yang dilakukan karena itu, format desain penelitiannya secara total berbeda dengan format penelitian kuantitatif (maupun dekriptif-kualitatif).
formatpenelitian kualitatif-verifikatif lebih banyak mengkonstruksi format penelitian dan strategi memperoleh data  dari  lapangan  secara induktif.  Varian  desaiini  seperti  juga  desain penelitian kualitatif-evaluatif, audit komunikasi, dan semacamnya.
Grounded Research dipengaruhi oleh pandangan bahwa peneliti kualiatif tidak membutuhkan pengetahuan dan teori tentang objek penelitian untuk mensterilkan subjektivitas peneliti, maka format desain grounded research dikonstruksi agar peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui permasalahannya di lapangan.
Analisis data kualitatif bertumpu pada ketiga strategi format desain kualitatif di atas, sehingga masing-masing format desain menentukan strategi analisis datanya berdasarkan format masing-masing desain.

Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif
Strategi analisis data deskriptif-kualitatif pada dasarnya memiliki kesamaan dengan desain deskriptif-kuantitatif. Seperti yang dijelaskan di atas, dan perlu ditegaskan lagi, bahwa desain deskriptif-kualitatif biasa disebut pula dengan kuasi kualitatif atau desain kualitatif semu. Karena itu, desain strategi ini belum benar-benar kualitatif karena konstruksinya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif, terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperoleh.
Model Strategi Analisis Data Deskriptif Kualitatif




Kesimpulan
Kategorisasi

Kesimpulan
Ciri-ciri Umum

Dalil

Hukum

Teori




Klasifikasi
Data







Induktif Analitis


DATA DATA DATA
DATA





Dikatakan kuasi kualitatif, juga karena sifatnya yang tidak terlalu mengutamakan makna,   sebaliknya,   penekananny pada   deskriptif   menyebabkan   forma deskriptif- kualitatif lebih banyak menganalisis permukaan data, hanya memerhatikan proses-proses kejadian suatu fenomena, bukan kedalaman data maupun makna data. Hal inilah juga yang banyak dilakukan dalam penelitian sosial dengan berbagai format penelitian kuantitatif. Walaupun demikian, deskriptif-kualitatif mengadopsi cara berpikir induktif untuk mengimbangi cara berpikir deduktif.

Strategi Analisis Data Kualitatif-Verifikatif

Strategi analisis data kualitatif-verifikatif merupakan sebuah upaya analisis induktif terhadap data penelitian yang dilakukan pada seluruh proses penelitian yang dilakukan, karena itu, format strategi analisis data penelitiannya secara total berbeda dengan format penelitian kuantitatif, atau bahkan kualitatif-verifikatif. Format penelitian kualitatif- verifikatif mengkonstruksi format penelitian dan strategi untuk lebih awal memperoleh data  sebanyak-banyaknya  di  lapangan,  dengamengesampingkan  perateori (sebagaimana desain deskriptif-kualitatif menggunakannya sebagai alat utama analisis), walaupun demikian, teori bukanlah sesuatu yang tidak penting dalam format ini. Dengan kata lain peneliti bukan seseorang yang buta, atau pura-pura buta terhadap teori, namun peran data lebih penting dari teori itu sendiri.
Format desain kualitatif-verifikatif dapat ditemukan pada Penelitian Evaluatif, Audit Komunikasi, Analisis Isi (Content Analysis), Teknik Analisis Komponensial (Componential Analysis), Teknik Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes Analysis), Teknik Analisis Komparatif Konstan (Constant Comparative Analysis), Focus Group Discussion, Framing AnalysisAnalisis Wacana, Analisis Wacana Kritis, Analisis Fenomenology, Analisis Life History, Analisis Struktural, Studi Kasus, Analisis Semiotik, Analisis Konstruksi Sosial Media Massa, dan sebagainya.

Model Strategi Analisis Data Kualitaif-Verifikatif






DATA DATA
DATA


DATA







Klasifikasi
Data


Kesimpulan
Kategorisasi

Kesimpulan
Ciri-ciri Umum

Dalil Hukum Teori





Strategi Grounded Research
Kedua format analisis di atas bertolak belakang dengan format desain grounded research, dimana format ini dipengaruhi oleh pandangan bahwa peneliti kualitatif tidak membutuhkan pengetahuan dan teori tentang objek penelitian untuk mensterilkan subjektivitas peneliti, maka format desain grounded research dikonstruksi agar peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui permasalahan dan data di lapangan.
Strategi grounded research melihat data sebagai awal semua kegiatannya, walaupun demikian, kadang peneliti tidak paham terhadap apa yang dihadapinya ketika ia mula pertama bertemu dengan data. Teoripun tidak dapat membantunya karena terkadang masalah  yang  dihadapi  adalah  benar-benar  baru  sehingga  ia  harus  terus  menerus melakukan eksplorasi. Apa yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data dan analisis data, merupakan suatu langkah ke dalam kehidupan objek-objek penelitian, sehingga ia secara lambat laun dapat mengklasifikasi semua masalah yang menonjol dan menarik perhatiannya. Terkadang upayanya mengeksplorasi menyebar kemana-mana, namun terkadang pula tertuju pada suatu tema spesifik, yang akhirnya ia dapat menangkap tema- tema penting yang ada dalam tema spesifik ini. Peneliti kemudian mengembangkan tema - tema itu sebagai focus penelitiannya dan terus menerus dikembangkan.



model Strategi Analisis Grounded Research













Memulai Analisis Grounded














B.       TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisa data setelah pengumpulan data, pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau penampilan (display) dari data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya Peneliti kualitatif banyak menyususn teks naratif. Display adalah format yang menyajikan informasi secara sistimatik kepada pembaca. Penelitian kualitatif memfokuskan pada kata-kata, tindakan-tindakan orang yang terjadi pada konteks tertentu, konteks mana dapat dilihat sebagai aspek relevan segera dari situasi yang bersangkutan, maupun sebagai aspek relevan dari sistem sosial di mana seseorang berfungsi seperti contohnya : ruang kelas, sekolah, departemen, perusahaan, keluarga, agen, masyarakat lokal dan sebagainya.
Dalam melakukan penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis data yang dikenalkan oleh Spradley (1980), dan Glaser dan Strauss (1967) bisa dipakai sebagai  pedoman. Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif bisa mengembangkannya sendiri, secara garis besar  model analisis itu diuraikan sebagai berikut:
1.      Analisis Domain (Domain analysis).
Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir. Terdapat 3 elemen dasar domain               yaitu Cover term, Included term dan Semantic relationship.                                                       Ada enam tahap yang dilakukan dalam analisis domain yaitu:
(a) Memilih salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan hubungan semantik yang tersedia; (b) Menyiapkan lembar analisis domain; (c) Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk memulainya; (d) Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik dari catatan lapangan; (e) Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik habis; (f) Membuat daftar domain yang ditemukan (teridentifikasikan).
2.      Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis).
Taksonomi adalah himpunan kategori-katagori yang di organisasi berdasarkan suatu semantic relationship.  Jadi taksonomi merupakan rincian dari domain cultural. Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam. Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu: (a) Memilih salah satu domain untuk dianalisis;
(b) Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan untuk domain itu; (c) Mencari tambahan istilah bagian; (d) Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis; (e) Membentuk taksonomi sementara; (f) Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan; (g) Membangun taksonomi secara lengkap.
3.      Analisis Komponensial (Componential Analysis).
Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang diperoleh. Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan untuk mengelompokkan dan merinci anggota sesuatu ranah, juga memahami karakteristik tertentu yang berasosiasi. Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahami kesamaan dan hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan. Ada delapan langkah dalam analisi komponen ini yaitu:
(a) Memilih domain yang akan dianalisis;
(b) Mengidentifikasi seluruh kontral yang telah ditemukan;
(c) Menyiapkan lembar paradigm;
(d) Mengidentifikasi demensi kontras yang memiliki dua nilai;
(e) Menggabungkan demensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu;
(f) Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada;
(g) Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data;
(h) Menyiapkan paradigma lengkap.

4.      Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes).
Analisis Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema, fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: (1) membaca secara cermat keseluruhan catatan penting, (2) memberikan kode pada topik-topik penting, (3) menyusun tipologi, (4) membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian.
Berdasarkan seluruh analisis, peneliti melakukan rekonstruksi dalam bentuk deskripsi, narasi dan argumentasi. Sekali lagi di sini diperlukan kepekaan, kecerdasan, kejelian, dan kepakaran peneliti untuk bisa menarik kesimpulan secara umum sesuai sasaran penelitian. Tujuh cara untuk menemukan tema yaitu: (a) Melebur diri; (b) Melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan; (c) Menemukan perspektif yang lebih luas melelui pencarian domain dalam pemandangan budaya; (d) Menguji demensi kontras seluruh domain yang telah dianalisis; (e) Mengidentifikasi domain terorganisir; (f) Membuat gambar untuk memvisualisasi hubungan antar domain; (g) Mencari tema universal, dipilih satu dari enam topik: konflik sosial, kontradiksi budaya, teknik kontrol sosial, hubungan sosial pribadi, memperoleh dan menjaga status dan memecahkan masalah. Sesuai dengan topik penelitian maka yang dipilih adalah memecahkan masalah.

5.      Analisa Komparasi Konstan (Grounded Theory Research)
Dalam pendekatan teori grounded ini, peneliti mengkosentrasikan dirinya pada deskripsi yang rinci tentang sifat/ ciri dari data yang dikumpulkan, sebelum berusaha menghasilkan pernyataan-pernyataan teoritis yang lebih umum. Di saat telah memadainya rekaman cadangan deskripsi yang akurat tentang fenomena sosial yang relevan, barulah peneliti dapat mulai menghipotesiskan jalinan hubungan di antara fenomena-fenomena yang ada, dan kemudian mengujinya dengan menggunakan porsi data yang lain. Tiga aspek kegiatan yang penting untuk dilakukan, yaitu:
o   Menulis catatan atau note writing.
o   Mengidentifikasi konsep-konsep atau discovery or identification of concepts.
o   Mengembangkan batasan konsep dan teori atau development of concept definition and the elaboration of theory.
Analisis Data Kualitatif adalah suatu proses yang meliputi:
ü  Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
ü  Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya,
ü  Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola,hubungan-hubungan dan temuan-temuan umum. (Seiddel, 1998).
Pada analisis data kualitatif, kata-kata dibangun dari hasil wawancara dan diskusi kelompok terfokus terhadap data yang dibutuhkan untuk dideskripsikan dan dirangkum. Tahapan-tahapan analisis data kualitatif sebagai berikut:
1.      Membiasakan diri dengan data melalui tinjauan pustaka;
2.      Membaca, mendengar, dan melihat;
3.      Transkrip wawancara dari perekam;
4.      Pengaturan dan indeks data yang telah diidentifikasi;
5.      Anonim dari data yang sensitif;
6.      Koding;
7.      Identifikasi tema;
8.      Pengkodingan ulang;
9.      Pengembangan kategori;
10.  Eksplorasi hubungan antara kategori;
11.  Pengulangan tema dan kategori;
12.  Membangun teori dan menggabungkan pengetahuan yang sebelumnya;
13.  Pengujian data dengan teori lain; dan
14.  Penulisan laporan, termasuk dari data asli jika tepat (seperti kutipan dari wawancara).
Pelaksanaan analisis memiliki empat sifat dasar, yaitu:
(1) analisis induktif,
(2) dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data,
(3) interaktif,
(4) proses siklus.
Analisis dalam penelitian kualitatif bersifat induktif. Informasi yang dikumpulkan di lapangan digunakan untuk membuat simpulan akhir, bukan untuk membuktikan hipotesis. Oleh karenanya peneliti harus menggali informasi selengkap mungkin. Proses analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Artinya, analisis harus sudah dilakukan sejak awal, tidak sama dengan dengan analisis data dalam penelitian kuantititatif yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses interaktif juga dilakukan baik pada waktu pengumpulan data masih berlangsung, misalnya dalam bentuk perbandingan antar unit data, pengelompokan data, maupun pengumpulan data sudah berakhir, dalam penyusunan laporan yang melibatkan analisis tahap akhir. Proses siklus dilakukan sejak awal pengumpulan data sampai akhir sebagai kelanjutan proses refleksi (Sutopo, 2005).
Menurut Lexy J. Moleong, dalam penelitian kualitatif ada tiga model analisis data, yakni :
1.      metode perbandingan tetap (constant comparative method) seperti yang dikemukakan oleh Glaser & Strauss dalam buku mereka the Discovery of Grounded Research.
2.      Metode analisis data menurut Miles & Huberman seperti yang mereka kemukakan dalam buku Qualitative Data Analysis).
3.      metode analisis data menurut Spradley sebagai yang ditemukan dalam bukunya Participant Observation.
Dinamakan metode perbandingan tetap atau constant comparative method karena dalam analisa data, secara tetap membandingkan satu datum dengan datum yang lainnya, dan kemudian secara tetap membandingkan katagori dengan katagori lainnya. Secara umum proses analisis datanya mencakup: reduksi data, katagorisasi data, sintesisasi, dan diakhiri dengan penyusunan hipotesis kerja.
Miles and Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification).
Pada analisa data, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang konsep dasar analisa data. Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data.
Analisa data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan semenjak data diperoleh di lapangan. Usahakan jangan sampai data tersebut sudah terkena bermacam-macam pengaruh, antara lain pikiran peneliti sehingga menjadi terpolusi. Apabila terlalu lama baru dianalisa maka data menjadi kadaluwarsa.
Dari analisa data dapat diperoleh tema dan rumusan hipotesa. Untuk menuju pada tema dan mendapatkan rumusan hipotesa, tentu saja harus berpatokan pada tujuan penelitian dan rumusan masalahnya.
Analisis dan interpretasi data merupakan tahap yang harus dilewati oleh seorang penelitian. Adapun urutannya terletak pada tahap setelah tahap pengumpulan data. Dalam arti sempit, analisis data di artikan sebagai kegiatan pengolahan data, yang terdiri atas tabulasi dan rekapitulasi data.
Tabulasi data dinyatakan sebagai proses pemaduan atau penyatupaduan sejumlah data dan informasi yang diperoleh peneliti dari setiap sasaran penelitian, menjadi satu kesatuan daftar, sehingga data yang diperoleh menjadi mudah dibaca atau dianalisis. Rekapitulasi merupakan langkah penjumlahan dari setiap kelompok sasaran penelitian yang memiliki karakter yang sama, berdasar kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti.
Dalam proses pelaksanaannya, tahap pengolahan data tidak cukup hanya terdiri atas tabulasi dan rekapitulasi saja, akan tetapi mencakup banyak tahap. Di antaranya adalah tahap reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Lebih dari sekedar itu, pengolahan data, yang tidak lain merupakan tahap analisis dan interpretasi data mencakup langkah-langkah reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan /verifikasi.
Reduksi data diartikan secara sempit sebagai proses pengurangan data, namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang.
Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan.
Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang telah disajikan..
Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah difahami, serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada.
Tahap analisis dan interpretasi data merupakan tahap yang pasti akan dilalui oleh para peneliti termasuk peneliti kualitatif. Dalam uraian pokok di atas telah dikemukakan bahwa tahap dan proses analisis dan interpretasi data, setidak-tidaknya terdiri atas tiga komponen penting yang meliputi (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) kesimpulan/ verifikasi.
Sedangkan tahap dan proses selengkapnya meliputi (1) Pengolahan data, yang terdiri dari kategorisasi dan reduksi data, (2) penyajian data, (3) interpretasi data dan (4) penarikan kesimpulan-kesimpulan/verifikasi. Tahap tahap di atas hendaknya dilakukan sedemikian rupa sehingga proses analisis dan Intepretastasi tersebut dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Reduksi data diartikan sebagi proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Tahapan-tahapan meliputi:
§  Membuat ringkasan
§  Mengkode
§  Menelusur tema
§  Membuat gugus-gugus
§  Membuat partisi
§  Menulis Memo
Contoh Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif. Setelah rangkaian data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data dengan prosedur dan teknis pengolahan berikut :
(1) Melakukan pemilahan dan penyusunan klasifikasi data;
(2) Melakukan penyunting data dan pemberian kode data untuk membangun kinerja analisis data;
(3) Melakukan konfirmasi data yang memerlukan verifikasi data dan pendalaman data; dan
(4) Melakukan analisis data sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil penelitian.

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama pengolahan data dimulai dari penelitian pendahuluan hingga tersusunnya usulan penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih mendalam dilakukan dengan cara mengolah hasil kegiatan wawancara dan pengumpulan berbagai informasi lapangan di lokasi penelitian. Tahap ketiga, setelah itu dilakukan pemeriksaan keabsahan data hasil wawancara dengan sejumlah nara sumber yang dijadikan informan penelitian serta membandingkan data tersebut dengan berbagai informasi yang terkait. Pada tahap ini, pengolahan data dianggap optimal apabila data yang diperoleh sudah layak dianggap lengkap dan dapat merepresentasikan masalah yang dijadikan obyek penelitian. Tahap akhir adalah analisis data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis triangulasi.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Menurut Sugiyono (2011:244), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data kualitatif bersifat induktif yang selanjutnya dikembangkian menjadi suatu hipotesis kemudian selanjutnya dicarikan kembali secara berulang-ulang sehingga menghasilkan keputusan apakah hipotesis tersebut bisa diterima dan jika iya maka hipotesistersebut berkembang menjadi teori. B. Proses Analisis Data Dalam penelitian kualitatif , proses analisis data berlangsung baik sebelum terjun ke lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
1.      Analisis Sebelum di lapangan Analisis dilakukan berdasarkan hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan menentukan fokus penelitian. Diibaratkan seseorang ingin mencari hiu putih di suatu laut. Berdasarkan pada suhu dan kedalaman laut diperkirakan bahwa dilaut tersebut terdapat hiu putih. Sehingga peneliti memfokuskan untuk menemukan hiu putih dalam laut tersebut setelah peneliti masuk kedalam laut namun tidak menemukan keberadaan hiu putih maka jika ia seorang peneliti kuantitatif maka tentu ia akan membatalkan penelitiannya. Tetapi jika penelitian kualitatif tidak akan membatalkannya karena fokus penelitian bersifat sementara. Dalam penelitian kualitatif jika tidak ditemukan fokus penelitian yang telah dirumuskan dalam proposal maka peneliti akan merubah fokus penelitiannya yang tidak lagi berfokus pada hiu putih tetapi akan merubah kepada ikan-ikan lainnya bahkan juga mengamati terumbu karang yang ada di laut tersebut.
2.      Analisis Data di lapangan Model Miles dan Huberman Analisis data kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai. Bila jawaban informan setelah dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan data conclusion drawing atau verification.
a.       Data reduction ( reduksi data ) Data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak oleh karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui rediksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal ini berarti data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan . Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Ibarat melakukan penelitian di laut, maka ikan-ikan atau terumbu karang yang belum dikenal selama ini, justru dijadikan fokus untuk pengamatan selanjutnya.
b.      Data Display (Penyajian Data) Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dan penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c.       Conclusion Drawing atau verification Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal atau kemungkinan juga tidak karena seperti yang telah diketahui bahwasanya masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskusi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
Hasil penelitian dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. 3. Analisis Data di Lapangan Model Spradley Spradley (1980) membagi analisis data penelitian kualitatif menjadi beberapa tahapan penelitian. Menurutnya proses penelitian kualitaif setelah memasuki lapangan dimulai dengan menetapkan seorang informan kunci (key informant) yang dipercaya mampu memberikan penjelasan-enjelasan untuk bisa memasuki objek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut dengan tidak lupa untuk mencatat hasil wawancaranya.setelah iti perhatian peneliti pada objek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis domain.
Pada langkah selanjutnya yaitu langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus dan melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras yang dilakukan dengan analisis komponensial. Hasil dari analisis komponensial selanjtnya peneliti menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan temuan-temuan tersebut selanjtnya peneliti menuliskan laporan penelitian etnografi. Proses penelitian bermula dari yang luas kemudian memfokus dan kemudian meluas kembali.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Bogdan & Biklen, 1982). Analisis adalah penelaahan untuk mencari pola (paterns). Pola disini lebih mengacu pada pola budaya (cultural patterns) bukan semata-mata situasi sosial suatu domain cultural (cultural domain) adalah katagori makna cultural yang menyangkut katagori-katagori yang lebih kecil.
Model langkah analisis data kualitatif bukanlah teknik analisis kualitatif melainkan sebuah strategi analisis data yang melekat pada setiap tahapan langkah penelitian kualitatif, sedangkan metode atau teknik analisis kualitatif adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (beberapa alat hanya untuk mengumpulkan data saja) dan sekaligus juga adalah alat analisis data.
Dari berbagai varian penelitian kualitatif yang berkembang saat ini, pada prinsipnya ada tiga model desain yang paling sering digunakan di kalangan peneliti, yaitu format desain deskriptif-kualitatif, format desain kualitatif-verifikatif, dan format desain kualitatif- grounded research.
Menurut Lexy J. Moleong, dalam penelitian kualitatif ada tiga model analisis data, yakni :
1.      metode perbandingan tetap (constant comparative method) seperti yang dikemukakan oleh Glaser & Strauss dalam buku mereka the Discovery of Grounded Research.
2.      Metode analisis data menurut Miles & Huberman seperti yang mereka kemukakan dalam buku Qualitative Data Analysis).
3.      metode analisis data menurut Spradley sebagai yang ditemukan dalam bukunya Participant Observation.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Menurut Sugiyono (2011:244), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

B.     Saran
Adapun saran sebagai harapan penulis kepada pembaca pada umumnya dan mahasiswa sebagai guru maupun calon guru khususnya jenjang sekolah dasar  agar lebih memperdalam pemahaman dan wawasan tentang analisis dan teknik analsisis data penelitian kualitatif.  Kemampuan menganalisis data tentunya sangat berguna bagi pendidik dalam mengolah data hasil penelitian yang dilakukannya misalnya  ketika melakukan sebuah penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran di kelasnya pada satuan pendidikan masing-masing.


DAFTAR PUSTAKA




Faisal, Sanapiah, 1990, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi, Malang: YA3

Moleong, Lexy J, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Noeng Muhadjir, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin


Internet



0 komentar:

Post a Comment

Blogroll

×

About