Monday, July 4, 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Istilah pertumbuhan dan perkembangan sering digunakan secara interchangeably. Artinya,kedua istilah tersebut dipakai secara silih berganti dengan maksud sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang bersifat kuantitatif, semakin besar atau panjang dan prosesnya terjadi sejak anak belum lahir hingga ia dewasa. Sedangkan perkembangan merupakan suatu perubahan yang bersifat kualitatif dari fungsi-fungsi tubuh.

Beberapa permasalahan sering muncul dalam periode pertumbuhan dan perkembangan. Dalam  lingkup Sekolah Dasar, permasalahan tersebut pasti ditemukan oleh guru. Perilaku normal siswa dapat dianggap sebagai perilaku bermasalah apabila guru tidak memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai contoh anak kelas I yang suka mengambil barang milik temannya. Bila guru tidak memahami bahwa tahap perkembangan siswa tersebut belum sampai kepada “milikku dan milikmu”, dimungkinkan guru langsung memarahi siswa yang mengambil barang milik temannya. Permasalahan lain misalnya ada seorang anak perempuan kelas V yang mengalami perubahan bentuk tubuh lebih cepat daripada teman-temannya. Anak tersebut kemudian menjadi pasif dan kurang percaya diri. Hal tersebut membutuhkan penanganan khusus dari guru agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialaminya.
Pemahaman guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak perlu ditingkatkan untuk mengenali karakteristik peserta didik yang heterogen. Dengan pemahaman yang mantap, guru dapat mencari solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga setiap siswa dapat memperoleh pelayanan secara utuh. Guru yang memahami pertumbuhan dan perkembangan anak diharapkan tidak lagi menganggap perilaku normal pada tahap pertumbuhan dan perkembangan tertentu sebagai perilaku bermasalah. Apabila siswa yang mengalami permasalahan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan terlayani dengan baik maka  siswa tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut.
1.      “Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?”
2.      “Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?”
3.      “Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Dasar?”
4.      “Mengapa pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak diperlukan   bagi guru Sekolah Dasar ?”

C.    Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dituliskan tujuan penulisan makalah sebagai berikut.
1.      Mendeskripsikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2.      Mendeskripsikan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
3.      Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Dasar.
4.      Menjelaskan pentingnya pemahaman tentang  pertumbuhan dan perkembangan anak bagi guru Sekolah Dasar.

D.    Manfaat Makalah
Penulisan makalah tentang pertumbuhan dan perkembangan anak ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak sebagai berikut.
1.      Bagi Guru
a.       Guru dapat memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
b.      Guru dapat membedakan pertumbuhan dan perkembangan.
c.       Guru dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Dasar.
d.      Guru mengetahui pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.      Bagi Sekolah
a.       Sekolah dapat memetakan berbagai permasalahan siswa yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan.
b.      Sekolah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

3.      Bagi Dunia Pendidikan
a.       Meningkatnya  pemahaman guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang ditandai dengan peningkataan prestasi serta kualitas peserta didik yang tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan periode yang harus dilaluinya.  
b.      Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan yang dapat digunakan untuk memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak bagi guru Sekolah Dasar.
c.       Penulisan makalah tentang pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan bagi guru Sekolah Dasar diharapkan dapat memberikan wawasan bagi kaum akademisi yang ingin mengetahui tentang hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak Sekolah Dasar.


  

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat Pertumbuhan
Pertumbuhan menurut Soemanto (2006:44) dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada,dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya. Materiil yang dimaksud pada pernyataan di atas dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif misalnya atom,sel, kromosom, rambut,molekul, dan lain-lain, materiil dapat pula berupa bahan-bahan kualitatif seperti kesan,keinginan,ide,gagasan,pengetahuan,nilai,dll.
Sejalan dengan pengertian di atas, Riyanto (2009:83) memaknai pertumbuhan sebagai istilah yang digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif menjadi semakin besar dan/atau panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak berada dalam kandungan hingga ia dewasa. Akibat dari pertumbuhan ini masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya.
Definisi lain tentang pertumbuhan yaitu suatu pertambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya (Arifin,2011). Sedangkan Chaplin (2002) mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pertumbuhan adalah suatu perubahan kuantitatif berupa pertambahan ukuran berupa tinggi, berat, bentuk, dan dimensi yang terjadi pada tubuh beserta bagian-bagiannya dan  berlangsung dari sejak dalam kandungan hingga dewasa.

B.     Hakikat Perkembangan
Perkembangan menurut Hurlock (1978:23) didefinisikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif berarti perubahannya terarah dan maju sedangkan teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau yang akan mengikutinya.
Perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan dapat juga diartikan sebagai porses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan, dan belajar (Monks dkk., 2001).
Menurut Soemanto (2006:57) perkembangan merupakan perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi tubuh. Perubahan kualitatif yang terjadi pada fungsi-fungsi tubuh tersebut misalnya fungsi sensoris pada alat-alat indra, fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh, fungsi pencernaan pada alat pencernaan, fungsi seksual pada bagian tubuh tertentu, dan sebagainya.
Dari beberapa pendapat tentang pengertian perkembangan, dapat  dibuat sebuah definisi tentang perkembangan, yaitu perubahan kualitatif dari sturktur dan fungsi-fungsi tubuh menuju ke arah yang lebih sempurna serta bersifat progresif, teratur, dan koheren. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan,pemasakan,dan hasil belajar.

C.    Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki hakikat yang berbeda. Crow and Crow (dalam Effendi dan Praja,2012:45)  berpendapat bahwa pertumbuhan pada umumnya dibatasi pengertiannya pada perubahan-perubahan struktural dan fisiologis (kejasmanian). Sedangkan perkembangan berhubungan erat dengan pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitif terhadap rangsangan-rangsangan lingkungan.
Pendapat lain tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dikemukakan oleh Arifin (dalam Khoirulummah,2013) bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu pertambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk / bagian tubuh integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan secara fisik yang menunjuk kepada kuantitas. Sedangkan perkembangan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara psikis yang menunjuk kepada kualitas. Contoh pertumbuhan misalnya seorang bayi yang lahir dengan berat 2,5 kg, sebulan kemudian beratnya menjadi 3 kg. Adapun contoh perkembangan misalnya anak yang baru lahir belum dapat berbicara, setelah berumur dua tahun anak tersebut sudah dapat berbicara dengan lancar dengan anggota keluarganya ( Hadis dan Nurhayati, 2008: 53).
 Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas, perbedaan tentang hakikat pertumbuhan dan perkembangan dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

No
Aspek Pembeda
Pertumbuhan
Perkembangan
1.
Sifat
Kuantitatif (Perubahan yang terjadi pada bentuk dan ukuran jasmaniah).
Kualitatif (Perubahan yang terjadi pada psikis atau fungsi-fungsi tubuh).
2.
Tempo
Sequence (tahapan) pertumbuhan tidak konstan. Pertumbuhan berlangsung cepat pada periode tertentu dan menjadi lambat pada periode yang lain.
Tempo perkembangan seseorang belum tentu sama dengan tempo perkembangan orang lain. Misalnya A sudah dapat mengucapkan konsonan “r” pada usia 4 tahun tetapi B belum dapat.
3.
Proses
Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur.
Perkembangan merupakan suatu proses yang progresif dari perubahan yang teratur dan koheren.
4.
Waktu
Pertumbuhan terjadi sejak dalam kandungan hingga dewasa.
Perkembangan berlangsung sejak dalam kandungan sampai akhir hayat.
5.
Cara terjadinya
Pertumbuhan terjadi secara alami.
Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar.


D.    Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Sekolah Dasar
Menurut pendapat Hurlock (1978:114) studi tentang pertumbuhan fisik menunjukkan bahwa pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi empat periode utama yaitu :
1.      periode pertumbuhan yang sangat cepat, terjadi pada pralahir  sampai 6 bulan setelah lahir
2.      periode pertumbuhan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan cenderung stabil, terjadi  pada akhir tahun pertama pascalahir hingga anak berusia 8 sampai 12 tahun
3.      periode pubertas, ditandai dengan pertumbuhan fisik yang sangat cepat, terjadi pada usia 13 hingga 15 sampai 16 tahun
4.      periode pertumbuhan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan memasuki periode tenang (tinggi badan yang sudah dicapai pada masa ini akan tetap sampai tua tetapi berat badan dapat berubah-ubah) , terjadi pada usia 17 hingga 18 sampai 20 tahun.
Berdasarkan pembagian periode pertumbuhan di atas, anak Sekolah Dasar berada pada periode kedua di mana pertumbuhan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan cenderung stabil. Pada anak-anak tertentu, dimungkinkan sudah memasuki periode ketiga, yakni periode pubertas yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang sangat cepat. Hal tersebut dapat terjadi pada siswa yang tinggal kelas atau mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari teman sebayanya.
Piaget (dalam Nuryanti:2008) menjelaskan bahwa perkembangan kognitif dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut.
1.      Periode sensorimotor ( lahir sampai 2 tahun)
Pada periode ini bayi memahami dunia seperti yang tertangkap oleh indra mereka. Mereka berkembang dari fungsi refleks yang sederhana, seperti menghisap,menuju kemampuan mengorganisasi skema melalui beberapa tahap.
2.      Periode praoperasional ( 2 sampai 7 tahun)
Anak mulai mampu membuat penilaian sederhana terhadap objek dan kejadian di sekitarnya. Mereka mampu menggunakan simbol (kata-kata,bahasa tubuh) untuk mewakili objek dan kejadian yang mereka maksudkan.
3.      Periode operasional konkret ( 7 sampai 11 tahun )
Pada tahap ini anak mencapai struktur logika tertentu yang memungkinkan    mereka membentuk beberapa operasi mental,namun masih terbatas pada objek-objek yang konkret. Mereka  menunjukkan kemampuan untuk mengklasifikasikan beberapa tugas dan mengurutkan objek dalam aturan tertentu. Mereka juga mampu menyelesaikan masalah yang konkret dan memahami konsep bolak-balik  (reversibility) contohnya dalam aritmatika 2 + 5 = 7 dan 7 – 2 = 5. Pada tahap ini anak juga mampu membuat kategorisasi objek berdasarkan atribut tertentu.
4.      Periode operasional formal (11 sampai 15 tahun).
Pada periode ini operasi mental anak tidak lagi terbatas pada hal-hal yang konkret, namun sudah sampai pada penerapan pernyataan verbal dan logika, baik pada objek yang nyata maupun tidak, dan kejadian pada masa sekarang atau masa depan.
Menurut teori perkembangan kognitif Piaget yang telah dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa anak Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap tersebut anak sudah dapat membentuk operasi mental berdasarkan objek konkret,mengklarifikasi beberapa tugas, mengurutkan objek dalam aturan tertentu, dan menyelesaikan permasalahan konkret dan memahami konsep bolak-balik.
               Dalam proses kehidupannya, setiap individu memiliki tugas perkembangan. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu dalam kehidupan individu, di mana keberhasilan penyelesaian tugas tersebut akan menimbulkan kebahagiaan dan kesiapan menghadapi tugas selanjutnya (Nuryanti:29). Menurut Havighurst (dalam Hurlock,1978:40) tugas perkembangan untuk masa kanak-kanak usia 6 sampai 12 tahun adalah sebagai berikut.
1.      Belajar kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan anak-anak.
2.      Membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai organisme yang bertumbuh.
3.      Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
4.      Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5.      Mengembangkan kecakapan dasar dalam membaca, menulis,dan menghitung.
6.      Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
7.      Mengembangkan nurani, nilai moral, dan skala nilai.
8.      Mencapai kemandirian pribadi.
9.      Membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
               Tugas perkembangan yang dikemukakan oleh Havighurst di atas mencakup anak-anak pada usia Sekolah Dasar.  Guru perlu memahami bahwa sembilan tugas di atas harus berhasil dilalui anak. Tugas guru adalah memberikan pelayanan agar siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan baik.
E.     Pentingnya Memahami Pertumbuhan dan Perkembangan Anak bagi Guru Sekolah Dasar
Pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting bagi guru Sekolah Dasar  dengan beberapa alasan sebagai berikut.
1.      Membantu guru mengenali karakteristik peserta didik sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangan yang dialaminya. Dengan mengenali karakteristik peserta didik, guru dapat menentukan metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
2.      Membantu guru mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan mengidentifikasi jenis permasalahan memungkinkan guru untuk menentukan penyelesaian dari permasalahan tersebut.
3.      Membantu guru mengatasi permasalahan yang mungkin muncul di sekolah terkait dengan  periode pertumbuhan dan perkembangan. Seorang guru harus memiliki kemandirian untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
4.      Membantu guru memberikan pelayanan secara optimal terhadap setiap siswa yang tidak sama dalam  tahap pertumbuhan dan perkembangannya.. Siswa yang berkembang lebih cepat harus mendapat perhatian khusus agar tidak mengganggu teman yang lain, demikian pula dengan siswa yang lambat perkembangannya, guru harus memberikan perhatian khsusus agar siswa dapat menyesuaikan diri dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
5.      Membantu guru untuk mengorganisasikan kelas yang heterogen dalam periode pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
Pengorganisasian kelas diperlukan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan,melayani seluruh siswa tanpa membedakan kecepatan tahap pertumbuhan dan perkembangannya, dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.




BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Berdasarkan uraian makalah tentang pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak bagi guru Sekolah Dasar dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.      Pertumbuhan adalah suatu perubahan kuantitatif berupa pertambahan ukuran berupa tinggi, berat, bentuk, dan dimensi yang terjadi pada tubuh beserta bagian-bagiannya menuju tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya dan  berlangsung dari sejak dalam kandungan hingga dewasa.
2.      Perkembangan, yaitu perubahan kualitatif dari sturktur dan fungsi-fungsi tubuh menuju ke arah yang lebih sempurna serta bersifat progresif, teratur, dan koheren. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan,pemasakan,dan hasil belajar.
3.      Berdasarkan pembagian periode pertumbuhan fisik, anak Sekolah Dasar berada pada periode pertumbuhan dengan tempo yang sedikit lambat dan cenderung stabil. Berdasarkan teori perkembangan kognitif, anak Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap tersebut anak sudah dapat membentuk operasi mental berdasarkan objek konkret,mengklarifikasi beberapa tugas, mengurutkan objek dalam aturan tertentu, dan menyelesaikan permasalahan konkret dan memahami konsep bolak-balik. Tugas-tugas perkembangan anak Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
a.       belajar kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan anak-anak
b.      membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai organisme yang bertumbuh
c.       belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
d.      belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
e.       mengembangkan kecakapan dasar dalam membaca, menulis,dan menghitung
f.       belajar mengembangkan konsep sehari-hari
g.      mengembangkan nurani, nilai moral, dan skala nilai
h.      mencapai kemandirian pribadi
i.        membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
4.      Pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting bagi guru Sekolah Dasar  karena dapat membantu guru untuk :
a.       mengenali karakteristik peserta didik sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangan yang dialaminya
b.      mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan
c.       mengatasi permasalahan yang mungkin muncul di sekolah terkait dengan  periode pertumbuhan dan perkembangan
d.      memberikan pelayanan secara optimal terhadap setiap siswa yang tidak sama dalam  tahap pertumbuhan dan perkembangannya
e.       mengorganisasikan kelas yang heterogen dalam periode pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.

B.     Saran
Setelah menguraikan makalah tentang pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak bagi guru Sekolah Dasar, penulis memberikan saran kepada pihak-pihak berikut.
1.      Bagi guru
a.       Guru perlu meningkatkan pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cara membaca berbagi sumber pustaka serta berkonsultasi dengan narasumber yang menguasai pertumbuhan dan perkembangan anak.
b.      Guru harus dapat melayani siswa secara optimal sesuai dengan periode petumbuhan dan pekembangan peserta didiknya.
2.      Bagi sekolah
a.       Pihak sekolah agar senantiasa menjalin komunikasi dengan wali murid terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.
b.      Pihak sekolah agar mengembangkan pemahaman guru tentang pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak melalui berbagai forum dialog interaktif atau mengundang narasumber yang menguasai pertumbuhan dan perkembangan anak.


DAFTAR PUSTAKA

Aufa,Rahma. 2014. “Perkembangan Anak Masa Sekolah (6-12 tahun) ”. Dalam
Effendi, Usman dan Praja S.,Juhaya. 2012. Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa.
Hadis,Abdul dan Nurhayati.2010. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Haryanto,Dani dan Yudhawati,Ratna.2011. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta:
             PT Prestasi Pustaka Raya.
Hurlock,Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Jannah, Raudhatul. 2014. “Pentingnya Guru Memahami Cara Belajar Anak”. Dalam
Nuryanti,Lusi.2008. Psikologi Anak. Jakarta : PT Indeks.
Riyanto,Yatim.2009. 2014. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenadamedia
Group.

Shandy. 2014. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan”.Dalam   
Soemanto,Wasty.2006. Psikologi Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta.
Syah,Muhibbin.2001. Psikologi Belajar. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
The Royal Chlidren’s Hospital Melbourne.2012.”Child Growth in The Early Years”. Dalam
         Victoria Department of Education and Early Childhood Development. State of Victoria.
The Royal Chlidren’s Hospital Melbourne. 2012.”Factors Affecting Growth”. Dalam Victoria
            Department of Education and Early Childhood Development.State of Victoria.
Ummah,Khoirul. 2014. “Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Menurut Beberapa Ahli”.




0 komentar:

Post a Comment

Blogroll

×

About