BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era kesejagatan (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenai karir, merupakan upaay strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh. Bimbingan karir bukan kegiatan yang baru dan tiba-tiba melainkan memiliki perjalanan yang cukup panjang.
Sekilas perjalanan bimbingan karir mengantar anda untuk menambah wawasan tentang perkembangan bimbingan karir. Kariri jabatan dan pekerjaan merupakan istilah-istilah yang memiliki kedekatan arti, namun tetap memiliki ciri khas yang berbeda.
Bimbingan karir sangat perlu dilaksanakan pada jenjang SD karena disinilah murid mulai dikenalkan dasar-dasar dari pada bimbingan karir. Tahapan dan karakteristik perkembangan karir bagi anak SD memberikan wawasan kepada anak sebagai calon guru, bahwa dalam tahapan perkembangan anak ada tiik rawan yang dapat diintervensi secara efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan karir anak SD?
2. Bagaimana pentingnya bimbingan karir bagi anak SD?
3. Tujuan dari bimbingan karir anak SD?
4. Tahapan dan karakteristik bimbingan karir anak SD?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna bimbingan karir anak SD.
2. Untuk memahami pentingnya bimbingan karir bagi anak SD.
3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan karir anak SD.
4. Untuk memahami tahapan dan karakteristik bimbingan karir anak SD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karir
Pandangan ke depan maupun ke belakang berorientasi kepada penempatan bimbingan karir dalam konteks kehidupan pribadi yang lebih luas, yang akan memperjelas pentingnya bimbingan karir sebagai suatu modus operandi (cara kerja) dalam membantu individu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir yang akan dimasikinya di dalam kehidupan.
Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a Vocational, dan dia mengidentifikasikan tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu (1) individu, (2) pekerjaan, dan (3) hubungan diantaranya keduanya. Buku ini mengkaji ulang, mengikhtisarkan dan mensistesiskan tentang bagaimana dan mengapa pendekatan bimbingan karir dilakukan.
Diantara beberapa tokok yang menorehkan sejarah bimbingan karir, Frank Parson selama ini diyakini sebagai tokoh terbesar dalam merintis bimbingan karir. Namun demikian dalam penelitian terakhir, ditemukan bahwa 1000 tahun sebelum Parson, di daerah Basra telah ada tokoh-tokoh Islam Klasik yang merintis kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tiga variabel dalam pengambilan keputusan karir.
Tahun 1969 Crites mengadakan kaji ulang dan kritik terhadap teori dan penelitian pemilihan dan penyesuaian karir dengan menyajikan taksonomi obyektif tentang klasifikasi masalah dalam pengambilan keputusan karir. Taksonomi ini disajikan dalam tulisannya yang berjudl Vocational Phschology, yang dalam bimbingan karir dipandang sebagai bimbingan karir yang komprehensif.
Ada beberapa kecenderungan yang dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu memilih dan melakukan penyesuaian karir. Pendekatan, yang paling dominan ialah Parsonian yang memusatkan diri pada individu, Pekerjaan dan hubungan diantara keduanya. Model ini disebut model Trait dan faktor yang menekankan kepada penggunaan tes dan informasi jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah kepribadian, baik itu disebut konsep diri maupun kebutuhan. Prinsip ini banyak dianut oleh pendekatan bimbingan yang terpusat pada klien (client centered) dan psikodinamik. Kecenderungan lain memandang bahwa pemilihan karir adalah suatu proses perkembangan terbuka sepanjang hidup individu dan hal ini merupakan kebalikan dari pendekatan perilaku (behaviouristik) yang menekankan pada intervensi dalam proses pilihan dan tidak memperhatikan karir mana yang dipilih individu (isi).
Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yaitu :
a. Karir : keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
b. Jabatan (occupation, Vocational); suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu.
c. Perkembangan karir : keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d. Pendidikan karir : kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir.
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi pekerjaan tetapi juga menyangkut :
a. Keterlibatan antara konselor dengan klien.
b. Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam mengambil keputusan karir dan bersifat pasif-resepsif terhadap informasi.
c. Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir, dan yang menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan terkuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, megkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan, belajar, pribadi, maupun sosial dakan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Mengapa bimbingan karir dinyatakan sangat perlu? Pernyataan ini mempersoalkan mengapa bimbingan karir perlu dibicarakan dan dipelajari secara khusus? Tidakkah dengan mempelajari dan mengembangkan model-model bimbingan individual yang banyak menyangkut masalah sosial pribadi akan memberikan imbas kepada kemampuan individu dalam penyesuaian karir.
Prinsip di atas benar, karena memang masalah karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Oleh karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya. Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :
a. Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar daripada kebutuhan akan psikoterapi. Bimbingan karir akan menggarap dunia dalam dan luar individu secara keseluruhan. Sedangkan psikoterapi (konseling) secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu.
b. Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi.
Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian karir membawa perbaikan dalam penyesuaian diri secara keseluruhan.
c. Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti ooleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seorang konselor harus menguasai dalam bimbingan karir.
B. Tujuan Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Menurut Muro dan Kotman (1995:351) program bimbingan karir di SD difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran karir (self and career awareness). Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
Beiley dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini :
1) Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan.
2) Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan.
3) Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja.
4) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya.
5) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
C. Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Semua aspek perkembangan manusia (sosial, fisik, emosi dan pendidikan) saling berkaitan, tak terkecuali perkembangan karir. Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia karena :
a. Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia
Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan tahap perkembangannya.
b. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan
Ini berarti bahwa faktor psikologis, pendidikan, ekonomis, dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila mempehatikan faktor-faktor tersebut.
c. Perkembangan adalah proses yang kontinu
Perkembangan individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir merupakan sala satu bentuk intervensi yang bisa dilakukan dalam proses pekembangan individu.
d. Sekalipun perkembangan kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan. Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e. Perkembangan individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam kematangan yang normal dari pada intervensi yang bersifat remedial. Bimbingan karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat berfungsi preventif maupun kuratif.
f. Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual. Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Elemen-elemen perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kesadaran diri; yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan dan pemehaman diri dan identitas diri yang positif akan mempermudah keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c. Kesadaran karir; murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja.
d. Kesadaran ekonomis; memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e. Pengambilan keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal mengidentifikasikan alternatif, memilih alternatif yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f. Kompetensi awal; mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g. Apresiasi dan sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Adapun tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
Adapun tahapan dalam perkembangan karir murid di SD merupakan kesatuan utuh terhadap perkembangan manusia. Perkembangan bimbingan karir yakni dimulai dari kesadaran diri; kesadaran pendidikan; kesadaran karir; kesadaran ekonomis; pengambilan keputusan; kompetensi awal, apresiasi dan sikap.
B. Saran
Saran dari penulis buat para pembaca, bahwa dalam merenungi kehidupan kita tak akan pernah terlepas dari karir. Karirlah yang dapat membuat seseorang berwibawa, karena karir pulalah seseorang dapat mendapat respon yang positif dari masyarakat. Dan bagi pengembangan karir di SD pentinglah bagi guru untuk menyalurkan ilmunya akan arti pentingnya sebuah karir bagi kehidupan. Pengenalan dini dapat membuat peserta didik lebih antisipatif dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abin, Syamsuddin Makmun. 1996. Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja RosdaKarya.
Sunaryo, Kartadinata. 1992. Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Perkembangan Murid Sekolah Dasar dan Implikasinya bagi Layanan Bimbingan. Bandung : Laporan Penelitian.
Wittrock, Merlin C. (ed). 1986. Handbook of Research on Teaching. New York : Macmillan Publishing Co.
Diskusi Kelompok
Pertanyaan dan jawaban “Bimbingan Bagi Pengembangan Wawasan Karir Anak Sekolah Dasar”
1. Apa perbedaan karir dan jabatan? (kelompok 5)
Jawab :
Karir adalah keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya, secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang tertentu. Sedangkan Jabatan adalah suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu.
2. Bagaimana cara menjelaskan tujuan karir? (kelompok 3)
Jawab :
Secara lebih operasioanal tujuan yaitu :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
3. Apa yang dimaksud karir dan pengalaman kerja? (kelompok 1)
Jawab :
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa karir adalah keseluruhan pekerjaan yang dialami seseoran dalam keseluruhan hidupnya, sedangkan pengalaman yang diperoleh seseorang dari pekerjaan sebelumnya sehingga dapat dimanfaatkan lagi untuk mencari pekerjaan lain.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era kesejagatan (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenai karir, merupakan upaay strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh. Bimbingan karir bukan kegiatan yang baru dan tiba-tiba melainkan memiliki perjalanan yang cukup panjang.
Sekilas perjalanan bimbingan karir mengantar anda untuk menambah wawasan tentang perkembangan bimbingan karir. Kariri jabatan dan pekerjaan merupakan istilah-istilah yang memiliki kedekatan arti, namun tetap memiliki ciri khas yang berbeda.
Bimbingan karir sangat perlu dilaksanakan pada jenjang SD karena disinilah murid mulai dikenalkan dasar-dasar dari pada bimbingan karir. Tahapan dan karakteristik perkembangan karir bagi anak SD memberikan wawasan kepada anak sebagai calon guru, bahwa dalam tahapan perkembangan anak ada tiik rawan yang dapat diintervensi secara efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan karir anak SD?
2. Bagaimana pentingnya bimbingan karir bagi anak SD?
3. Tujuan dari bimbingan karir anak SD?
4. Tahapan dan karakteristik bimbingan karir anak SD?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna bimbingan karir anak SD.
2. Untuk memahami pentingnya bimbingan karir bagi anak SD.
3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan karir anak SD.
4. Untuk memahami tahapan dan karakteristik bimbingan karir anak SD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karir
Pandangan ke depan maupun ke belakang berorientasi kepada penempatan bimbingan karir dalam konteks kehidupan pribadi yang lebih luas, yang akan memperjelas pentingnya bimbingan karir sebagai suatu modus operandi (cara kerja) dalam membantu individu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir yang akan dimasikinya di dalam kehidupan.
Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a Vocational, dan dia mengidentifikasikan tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu (1) individu, (2) pekerjaan, dan (3) hubungan diantaranya keduanya. Buku ini mengkaji ulang, mengikhtisarkan dan mensistesiskan tentang bagaimana dan mengapa pendekatan bimbingan karir dilakukan.
Diantara beberapa tokok yang menorehkan sejarah bimbingan karir, Frank Parson selama ini diyakini sebagai tokoh terbesar dalam merintis bimbingan karir. Namun demikian dalam penelitian terakhir, ditemukan bahwa 1000 tahun sebelum Parson, di daerah Basra telah ada tokoh-tokoh Islam Klasik yang merintis kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tiga variabel dalam pengambilan keputusan karir.
Tahun 1969 Crites mengadakan kaji ulang dan kritik terhadap teori dan penelitian pemilihan dan penyesuaian karir dengan menyajikan taksonomi obyektif tentang klasifikasi masalah dalam pengambilan keputusan karir. Taksonomi ini disajikan dalam tulisannya yang berjudl Vocational Phschology, yang dalam bimbingan karir dipandang sebagai bimbingan karir yang komprehensif.
Ada beberapa kecenderungan yang dirasakan sampai saat ini dalam membantu individu memilih dan melakukan penyesuaian karir. Pendekatan, yang paling dominan ialah Parsonian yang memusatkan diri pada individu, Pekerjaan dan hubungan diantara keduanya. Model ini disebut model Trait dan faktor yang menekankan kepada penggunaan tes dan informasi jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah kepribadian, baik itu disebut konsep diri maupun kebutuhan. Prinsip ini banyak dianut oleh pendekatan bimbingan yang terpusat pada klien (client centered) dan psikodinamik. Kecenderungan lain memandang bahwa pemilihan karir adalah suatu proses perkembangan terbuka sepanjang hidup individu dan hal ini merupakan kebalikan dari pendekatan perilaku (behaviouristik) yang menekankan pada intervensi dalam proses pilihan dan tidak memperhatikan karir mana yang dipilih individu (isi).
Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yaitu :
a. Karir : keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
b. Jabatan (occupation, Vocational); suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu.
c. Perkembangan karir : keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d. Pendidikan karir : kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir.
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi pekerjaan tetapi juga menyangkut :
a. Keterlibatan antara konselor dengan klien.
b. Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam mengambil keputusan karir dan bersifat pasif-resepsif terhadap informasi.
c. Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir, dan yang menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan terkuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, megkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan, belajar, pribadi, maupun sosial dakan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Mengapa bimbingan karir dinyatakan sangat perlu? Pernyataan ini mempersoalkan mengapa bimbingan karir perlu dibicarakan dan dipelajari secara khusus? Tidakkah dengan mempelajari dan mengembangkan model-model bimbingan individual yang banyak menyangkut masalah sosial pribadi akan memberikan imbas kepada kemampuan individu dalam penyesuaian karir.
Prinsip di atas benar, karena memang masalah karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Oleh karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya. Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :
a. Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar daripada kebutuhan akan psikoterapi. Bimbingan karir akan menggarap dunia dalam dan luar individu secara keseluruhan. Sedangkan psikoterapi (konseling) secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu.
b. Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi.
Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian karir membawa perbaikan dalam penyesuaian diri secara keseluruhan.
c. Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti ooleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seorang konselor harus menguasai dalam bimbingan karir.
B. Tujuan Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Menurut Muro dan Kotman (1995:351) program bimbingan karir di SD difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran karir (self and career awareness). Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
Beiley dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini :
1) Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan.
2) Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan.
3) Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja.
4) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya.
5) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
C. Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Semua aspek perkembangan manusia (sosial, fisik, emosi dan pendidikan) saling berkaitan, tak terkecuali perkembangan karir. Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia karena :
a. Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia
Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan tahap perkembangannya.
b. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan
Ini berarti bahwa faktor psikologis, pendidikan, ekonomis, dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila mempehatikan faktor-faktor tersebut.
c. Perkembangan adalah proses yang kontinu
Perkembangan individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir merupakan sala satu bentuk intervensi yang bisa dilakukan dalam proses pekembangan individu.
d. Sekalipun perkembangan kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan. Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e. Perkembangan individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam kematangan yang normal dari pada intervensi yang bersifat remedial. Bimbingan karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat berfungsi preventif maupun kuratif.
f. Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual. Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Elemen-elemen perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kesadaran diri; yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan dan pemehaman diri dan identitas diri yang positif akan mempermudah keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c. Kesadaran karir; murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja.
d. Kesadaran ekonomis; memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e. Pengambilan keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal mengidentifikasikan alternatif, memilih alternatif yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f. Kompetensi awal; mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g. Apresiasi dan sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Adapun tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
Adapun tahapan dalam perkembangan karir murid di SD merupakan kesatuan utuh terhadap perkembangan manusia. Perkembangan bimbingan karir yakni dimulai dari kesadaran diri; kesadaran pendidikan; kesadaran karir; kesadaran ekonomis; pengambilan keputusan; kompetensi awal, apresiasi dan sikap.
B. Saran
Saran dari penulis buat para pembaca, bahwa dalam merenungi kehidupan kita tak akan pernah terlepas dari karir. Karirlah yang dapat membuat seseorang berwibawa, karena karir pulalah seseorang dapat mendapat respon yang positif dari masyarakat. Dan bagi pengembangan karir di SD pentinglah bagi guru untuk menyalurkan ilmunya akan arti pentingnya sebuah karir bagi kehidupan. Pengenalan dini dapat membuat peserta didik lebih antisipatif dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abin, Syamsuddin Makmun. 1996. Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja RosdaKarya.
Sunaryo, Kartadinata. 1992. Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Perkembangan Murid Sekolah Dasar dan Implikasinya bagi Layanan Bimbingan. Bandung : Laporan Penelitian.
Wittrock, Merlin C. (ed). 1986. Handbook of Research on Teaching. New York : Macmillan Publishing Co.
Diskusi Kelompok
Pertanyaan dan jawaban “Bimbingan Bagi Pengembangan Wawasan Karir Anak Sekolah Dasar”
1. Apa perbedaan karir dan jabatan? (kelompok 5)
Jawab :
Karir adalah keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya, secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang tertentu. Sedangkan Jabatan adalah suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu.
2. Bagaimana cara menjelaskan tujuan karir? (kelompok 3)
Jawab :
Secara lebih operasioanal tujuan yaitu :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
3. Apa yang dimaksud karir dan pengalaman kerja? (kelompok 1)
Jawab :
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa karir adalah keseluruhan pekerjaan yang dialami seseoran dalam keseluruhan hidupnya, sedangkan pengalaman yang diperoleh seseorang dari pekerjaan sebelumnya sehingga dapat dimanfaatkan lagi untuk mencari pekerjaan lain.
0 komentar:
Post a Comment