Kisah Inspiratif Dari Kelas Hebatku
----------KELAS 6C SDN PERCONTOHAN PAM, 3 APRIL 2017----------
Pagi ini seperti biasa aku datang
ke sekolah dan benar-benar disambut dengan sangat hangat oleh muridku. Biasanya
mereka bersalaman dan sambil tersenyum. Biasalah mungkin gurunya rada ganteng
sedikit ha. Ha. Ha. Ha. Jadi mereka senyum-senyum manja gitu.
Saat berada di depan ruang guru,
beberapa anak berlari kepadaku..”pak..pak...boleh bawa anak kucing ke kelas”
tanyanya...
Aku yang g tau apa-apa merasa
kaget. Perasaan kemarin saya g bilang bawa kucing deh. Saya hanya menyuruh
mereka untuk belajar soalnya besok kan ujian semester genap. “kucing apa nak?”
tanyaku heran sambil kepo
“Tidak pak, ada anak kucing. Kami merasa kasihan. Mau kami bawa ke kelas”
balas siswaku berikut dengan pintanya
“silahkan bawa nak, jika itu
membuatmu bahagia” balasku kepada mereka yang langsung berlari kegirangan
setelah mendapat izin dariku
10 menit kemudian, akupun datang ke
kelas dengan membawa soal ujian yang akan dibagikan kepada mereka. Belum sempat
memberi wejangan kepada tentang ujian yang akan dilaksanakan, saya merasa ada
yang aneh saja. Dari tadi saya melihat di dekat saya ada sebuah kardus yang g
tau datangnya dari mana. Pada saat saya intip ternyata isinya ANAK KUCING YANG
BARU DILAHIRKAN.
Sontan saya kaget dan bertanya
kepada siswaku “apakah kucing ini yang kalian bicarakan tadi nak?”
“iya,pak” balas beberapa siswa.
“waduh nak, kenapa dibawa ini kucing. Pasti ibunya
sedih. Ini kucing baru lahir nak, kenapa di bawa-bawa” penjelaskanku pada
mereka
“tidak pak, kami temukan tadi di
bawah tangga. Sendirian. Kami kasihan jadi kami ambil. Nanti dia mati pak”
jawab kayla siswa yang pengen banget rawat itu kucing
“niat kalian baik nak, tapi bagaimana
sekarang. Air jangan disimpan di dekatnya. Dia belum tahu caranya minum. Soalnya
kucing ini belum ada yang mengajari untuk minum. Sama seperti manusia mereka
pun butuh susu dari ibunya. Nanti kalau bisa beri mereka minum susu. Dan kalian
harus bertanggung jawab membawa pulang kucing ini. Kalau dia disimpan di
sekolah, pasti besok dia akan mati kelaparan dan kehausan” kataku pada mereka
“iya pak, nanti istirahat kami akan
belikan susu, dan akan kami ajari dia untuk minum pak”....
Ujian pun beralan dengan lancar. Beberapa
anak lebih awal selesai dan yang lain mengumpulkan pada saat lonceng tanda
istirahat berbunyi.
Beberapa siswa yang dipimpin oleh
Kayla langsung mengumpulkan untuk membelikan susu MILKUAT RASA COKLAT PADA SANG
KUCING. Pikirku dalam hati WOW INI ANAK AMAZING BANGET. Dia g tahu yah kalau
susu untuk bayi itu harusnya putih dan tanpa macam-macam bahan pengawet. Namun yah.
Inilah intinya. RASA CINTA MEREKA PADA HEWAN TELAH MEMBUAT MEREKA MELAKUKAN
SESUATU YANG TAK MAMPU AKU LAKUKAN.
Terlihat olehku, mereka sangat
gembira merawat anak kucing tersebut. Mereka secara bergantian memberi minum ke
mulut anak sang kucing melalui sedotan. Ha haa..dalam hatiku inilah anak yang
berkarakter kataku.
Mereka yang menyanyagi binatang
saja pasti akan menyanyangi manusia. Saya langsung teringat oleh dua hadits
yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW.
Yang pertama tentang seorang
pelacur yang masuk surga karena telah memberi minum seekor anjing kehausan di
tengah gurun pasir. Sang anjing yang haus tak dapat masuk ke sumur karena
airnya begitu dalam. Hal ini terlihat oleh seorang pelacur yang kebetulan juga
merasa kehausan. Maka dengan sendol terompahnya yang terbuat dari kayu, dia
memberi minum anjing tersebut dengan perasaan sangat ikhlas. Atas hal ini,
Allah ridho kepadanya dan memasukkannya ke surga.
Yang kedua adalah tentang seseorang
yang hidup di zaman rasulullah, dia memelihara kucing tapi tak pernah
memberinya makan, dan menelantarkan kucing tersebut. Maka atas perbuatannya
tersebut dia dimasukkan ke dalam neraka.
Aduh, aku sampai terharu melihat
mereka. Jujur telah keteteskan air mata di dalam hatiku. Tak sanggup aku
mengeluarkannya melalui mata ini. MASYA ALLAH, nilai karakter telah tumbuh di
dalam diri mereka yaitu PEDULI..PEDULI...DAN PEDULI.
Hari ini aku banyak belajar dari
mereka tentang arti sebuah keikhlasan dalam menolong. Tentang arti merawat
tanpa mengharap balas. Tentang arti sebuah kerjasama dalam menolong (berat sama
dijinjing, ringan sama di angkat).
Thank for my beloved students, thanks for for the life lessons you today
AMIR KULLE TONGJI....
0 komentar:
Post a Comment