Thursday, September 10, 2015
Judul-Judul Tesis Rujukan Terbaru Tahun 2017
Posted by Komikkumanga
On September 10, 2015
| No comments
Monday, September 7, 2015
Apliasi Pendidikan, Kemudahan dalam Melakoni Tugas Seorang Guru
Posted by Komikkumanga
On September 07, 2015
| No comments
Friday, July 10, 2015
Perangkat Pembelajaran yang Wajib Anda Miliki Sebagai Seorang Guru
Posted by Komikkumanga
On July 10, 2015
| No comments
Thursday, May 21, 2015
Anda Seorang Guru, Maka Anda Harus Berinovasi
Posted by Komikkumanga
On May 21, 2015
| No comments
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
selamat bahagia,
SALAM PENDIDIK
selamat bahagia,
SALAM PENDIDIK
Sunday, March 29, 2015
Upaya Mengatasi Kendala Pelaksanaan Kurikulum 2013
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 29, 2015
| No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum
semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa disekolah. Kurikulum
disusun oleh ahli pendidikan, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur
masyarakat lainnya.
Kurikulum 2013 merupakan suatu terobosan baru di dunia
pendidikan Indonesia saat ini. Kurikulum ini lahir karena banyak kalangan
menilai bahwa kurikulum KBK dan KTSP belum bisa memberikan arah pendidikan
seperti yang di harapkan. Dalam kurikulum sebelumnya pendidikan lebih dititik
beratkan pada pengembangan kognitif sedangkan afektif dan psikomotor dianggap
belum memadai. Hal ini ditandai dengan banyaknya terjadi pelanggaran dan
berbagai macam ketimpangan dalam kehidupan bangsa ini. Korupsi meraja lela di
kalangan birokrasi pemerintahan. Tawuran dan kenakalan remaja lainnya juga
semakin meningkat.
Quantum Teaching
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 29, 2015
| No comments
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Proses belajar mengajar adalah fenomena
yang kompleks. Dalam belajar mengajar guru memiliki tugas membelajarkan siswa
dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Bayangkan sejenak tempat
belajar dipenuhi dengan para siswa yang tertarik dan memperhatikan, perhatikan
tangan-tangan teracung dengan penuh antusias, pandangan-pandangan condong ke
depan penuh rasa ingin tahu, dan gemuruh suka ria, rasakan keriangan berbagi
wawasan dan kehangatan bertukar perkataan yang saling menguatkan, lihatlah
sekeliling menggemakan pembelajaran dan penjelajahan. Itukah yang sekarang
terjadi di kelas Anda atau jangan-jangan hanya sebentuk inpian?.
Quantum Learning Dalam Pembelajaran
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 29, 2015
| No comments
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak
setiap manusia dalam kehidupan. Pendidikan ditandai dengan proses belajar.
Belajar sepanjang hayat mengandung pengertian bahwa belajar tidak terbatas pada
bangku sekolah, tetapi sejak seseorang
lahir hingga akhir hayatnya. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal,
belajar hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan.
PERKEMBANGAN KONSTRUKTIVISTIK CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 29, 2015
| No comments
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
adalah proses memproduksi sistem nilai dan budaya ke arah yang lebih baik, antara lain dalam
pembentukan kepribadian, keterampilan
dan perkembangan intelektual siswa.
Barnawi & Arifin (2012:53) menyatakan bahwa pendidikan
yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi
dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Dalam lembaga
formal proses reproduksi
sistem nilai dan budaya
ini dilakukan terutama
dengan mediasi proses
belajar mengajar sejumlah mata
pelajaran di kelas.
Saturday, March 28, 2015
TEORI PERKEMBANGAN BELAJAR MANUSIA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 28, 2015
| No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan cita -cita bangsa. Anak
mempunyai peranan
penting dalam
menentukan arah kehidupan bangsa dan pembangunan di masa yang akan datang. Oleh karena itu masyarakat sangat
mendambakan sosok anak
yang sehat
jasmani maupun
rohani. Hal ini sejalan dengan visi dan misi pendidikan nasional dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Bab II
Pasal 3
yang menyebutkan bahwa, pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban peserta didik
agar menjadi
manusia yang
beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Tujuan tersebut dapat diwujudkan secara efektif dengan melibatkan berbagai pihak secara aktif
dalam mengoptimalkan segala aspek perkembangan anak.
Bentuk-Bentuk Belajar dari buku Prof. Dr. Yatim Rianto
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 28, 2015
| No comments
Ragamnya bentuk kehidupan manusia yang ditempah oleh alam telah mengalami proses penyaringan dan bentuk dalam belajar. dengan membentuk model belajar sendiri seseorang dapat lebih mudah memahami sesuatu yang dipelajarinya. berikut adalah bentuk-bentuk belajar :
b.Belajar teknis F
mengembangkan keterampilan – keterampilan, dalam menangani dan memeganag benda – benda serta menyusun
bagian - bagian materi menjadi suatu keseluruhan.
Cakupan: F, K, Struktur, dan metode
Contoh : seseorang senang menyayi atau memiliki hobi
menyanyi, untuk meningkatkan kompetensinya dalam menyanyi maka ia akan
mengikuti kursus atau perlombaaan menyanyi.
c.Belajar sosial F
mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Cakupan: F, K, Struktur, dan metode
Contoh : belajar konsep musyawarah yg diemplementasikan melalui pemilihan ketua
kelas
d.Belajar estetis F
membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan di berbagai bidang
kesenian.
Cakupan: F, K, Struktur, dan metode
Contoh : seorang murid
Contoh : seorang murid akan mewarnai atau menggambar sesuai
dengan kemampuan dan imajinasinya
lebih lengkapnya silahkan download disini
Teori Belajar Operant Conditioning
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 28, 2015
| No comments
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Seorang
pendidik seharusnya mengetahui dan paham teori belajar agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan efektif. Seperti diketahui bahwa dalam membelajarkan
siswa guru memiliki kesempatan
menyusun dan mendesain pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa, maka
akan lebih mantap lagi bila guru paham landasan filsafat dan aliran teori
pembelajaran tersebut.
Friday, March 27, 2015
Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 27, 2015
| No comments
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap manusia sehingga
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, karena melalui pendidikan upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.
model connected pembelajaran terpadu
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 27, 2015
| No comments
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembelajaran sejatinya bertujuan untuk memberikan
pengalaman belajar yang sesungguhnya kepada peserta didik yaitu peserta didik
dapat mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah
diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
Thursday, March 26, 2015
Belajar membuat surat resmi
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 26, 2015
| No comments
Menulis surat bukan lagi merupakan sesuatu yang sulit untuk dikerjakan. mungkin semua orang dapat melakukannya. mulai dari anak SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan PNSpun tahu bagaimana menulis surat. Apalagi mereka yang pernah bergelut diorganisasi pasti sudah tak asing lagi mengenai persuratan. Instansi pemerintahanpun tidak pernah terlepas dari persuratan.
Tapi pernahkah kita berpikir bahwa surat yang selama ini kita terima telah memenuhi kaidah dari segi penulisannya, tata letaknya, model, isinya, dll ditinjau dari tata penulisan surat menurut kaidah Bahasa Indonesia.
PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 26, 2015
| No comments
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan merupakan sebuah media
sosial tempat para peserta didik melakukan kegiatan interaksi sesama teman sebaya, dan merupakan salah satu media
pembelajaran serta pengembangan sikap. Peserta didik yang umumnya terdiri dari
individu yang masih berada pada usia transisi antara anak-anak menuju dewasa,
terdapat banyak perubahan psikologis yang terjadi. Salah satu perubahan yang
menonjol adalah perubahan emosional peserta didik.Hal tersebut merupakan hal
yang alamiah dan wajar, namun perlu dikendalikan dan diawasi, karena tiap
individu memiliki kecerdasan emosional yang bervariasi.
Thursday, March 12, 2015
18 Karakter Bangsa Antara Harapan dan Kenyataan
Posted by Sampai Mati Harus Belajar
On March 12, 2015
| No comments
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan daya upaya memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak, dimana bagian-bagian tersebut tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita (Bapak Pendidikan Nasional: Ki hadjar Dewantara). Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu dan mewujudkan keabikkan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dalam konteks kehidupan bermasyatakat, berbangsa dan bernegara Indonesia, diyakini bahwa nilai dan karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, harus dimiliki peserta didik agar mampu menghadapi tantangan hidup pada saat ini dan di masa mendatang.
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan daya upaya memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak, dimana bagian-bagian tersebut tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita (Bapak Pendidikan Nasional: Ki hadjar Dewantara). Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu dan mewujudkan keabikkan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dalam konteks kehidupan bermasyatakat, berbangsa dan bernegara Indonesia, diyakini bahwa nilai dan karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, harus dimiliki peserta didik agar mampu menghadapi tantangan hidup pada saat ini dan di masa mendatang.
Subscribe to:
Posts (Atom)