A.
Latar
Belakang
Hubungan antara media dan politik sudah
berlangsung lama, jauh sebelum ilmu politik menemukan jati dirinya sebagai ilmu
yang berdiri sendiri dari Filsafat. Tetapi studi tentang pengaruh media
terhadap aktivitas politik baru menarik bagi para ahli ilmu-ilmu social nanti
dalam tahun 1930-an, terutama dalam hubungannya dengan pernyataan para
negarawan dan pemimpin partai politik yang memengaruhi opini publik. Kini media
massa memainkan peranan yang sangat penting dalam proses politik, bahkan
menurut Lichtenberg (1991) media telah menjadi aktor utama dalam bidang politik. la
memiliki kemampuan untuk membuat seseorang cemerlang dalam karier politiknya
Melalui media massa bisa diketahui
aktivitas para politisi, tentang pikiran-pikirannya, pernyataan yang
disampaikan, siapa yang menang dan siapa yang kalah, bagaimana strategi lawan,
berapa banyak dana ia habiskan selama kampanye, bagaimana tampang kandidat, apa
yang dia janjikan kepada masyarakat, bagaimana kemampuan debatnya dan
sebagainya.
Media sendiri memiliki
kemampuan untuk mereproduksi citra yang dahsyat, dalam reproduksi citra
tersebut beberapa aspek bisa dilebihkan dan
dikurangi dari realitas aslinya. Kemampuan inilah
yang digunakan oleh para politisi sebagai sebuah amunisi untuk mencitrakan diri
mereka terutama menjelang pemilu. Ketika
melihat hal demikian kita patut bertanya, apakah media netral atau berpihak
pada politisi? Bisa ya bisa juga tidak, karena
netralitas atau keberpihakan media terhadap politik di Indonesia tidak ada
aturan yang jelas, dan tidak ada Undang-Undang yang mengatur, apalagi didalam dunia politik.
download makalah selengkapnya dalam bentuk microsof word disini
0 komentar:
Post a Comment