BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Untuk memajukan pendidikan dan pengajaran bagi peserta
didik diharapkan para pendidik untuk bisa menumbuhkan motif dan motivasi
terhadap anak didiknya supaya peserta didik dapat terdorong kepada kemajuan dan
merasa lebih semangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan
oleh seorang pendidik. Dalam hal ini perlu diberikannya motivasi belajar yang
mengarah pada hal yang positif agar prestasi belajar anak lebih maju dan
meningkat secara progresif sehingga tercapai pendidikan yang unggul dan bermutu.
B. Tujuan
Adapun
tujuan penulis membuat makalah ini tiada lain untuk memperluas ilmu
pengetahuan, pengalaman, menambah wawasan terutama dalam psikolog pendidikan.
Maka dari itu kami mencoba memaparkan dan membahas tentang Motif dan Motivasi,
yang akan kami bahas yaitu tentang pengertian motif atau motivasi, pembagian
motif, motif dalam belajar dan usaha meningkatkan motifasi belajar.
C. Manfaat
BAB II
MOTIF DAN MOTIVASI
1. Pengertian
Motif dan Motivasi
Motif atau drives merupakan satu kesatuan tenaga (
Komlex stateo ) dalam diri inidvidu yang mendorong individu tersebut untuk
melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan (goal atau utenfives). Sedangkan motivasi adalah dorongan untuk
melaksanakan kegiatan dengan bertujuan meningkatkan minat dan prestasi belajar
anak.
2. Pembagian Motif
Suatu
kegiatan seperti belajar didorong oleh berbagai motif seperti :
Ingin mendapatkan nafkah (mata
pencaharian), ingin mendapatkan penghargaan atau pengakuan dari orang lain.
Motif dapat dikelompokan atas beberapa bagian. Beberapa sarjana telah
mengemukakan teori yaitu Wood worth dan Marquis dalam bukunya “ psychology “
mengemukakan sebagai berikut :
1. Organic needs yaitu
Kebutuhan
yaitu dorongan-dorongan yang berasal dari unsur-unsur biologis (
jasmani ) untuk menjaga kelangsungan hidup individu sebagai organisme.
Yang termasuk di dalam
motif organik ini adalah :
-
lapar, haus, bernafas
-
Kebutuhsan unutk perlindungan
-
Kebutuhan seksual ( untuk
melanjutkan keturunan )
-
Kebutuhan akan gerakan
-
Kebutuhan akan istirahat
2. Emergency Motives
Yaitu motif yang timbul karena keadaan darurat dimana
individu perlu bertindak cepat dan tepat seperti dalam keadaan bahaya, perang,
kebakaran, mengejar waktu karena terlambat dan lain-lain.
Oleh Wood Worth CS, dibaginya motif ini atas :
a.
Escape motive
b.
Combat Motive
c.
Pursuit Motive
3. Objektiv Motive
Motif objektif ini berhubungan
dengan penyesuaian diri epektif dengan lingkungan. Yang
termasuk kedalam motif ini adalah :
a.
exploration Motive atau motif
untuk menyelidik atau meneliti, motif ini bertujuan memenuhi dorongan individu
untuk ingin mengetahiu hal-hal yang belum diketahuinya atau untuk mencari
nilai-nilai kebenaran.
b.
Manipulation Motive ( motif
manipulasi ) motif ini berhubungan dengan usaha manusia untuk menggunakan
lingkunagn sebagai keperluan dan kelangsungan hidupnya.
c.
Interest atau minat, yaitu
memusatkan perhatian kepada suatu objek yang banyak sangkut pautnya dengan
dirinya.
Drs. Nana Saodin Sukmadinata dkk
didalam Diktat Psiokogi mengungkapkan
pengelompokan motif sebagai berikut :
1.
Motif dasar ( motif biologis )
Ialah motif yang berasal dari
kebutuhan biologis. Yang termasuk pada motif ini adalah :
a.Motif
dasar untuk makan, minum dan bernafas
b. Motif
dasar untuk perlindungan diri
c. Motif
dasar untuk beristirahat dan bergerak
d. Motif
dasar untuk mengembangkan krturunan.
2. Motif sosial ( social Motives )
Manusia adalah makhluk sosial.
Misalnya seorang anak manusi diasuh oleh seekor srigala. Ketentuan Tuhan bahwa
manusia itu adalah makhluk sosial, untuk itu ia perlu dikembangkan di
lingkungan sosial ( masyarakat ).
Motif sosial dapat dibagi atas
beberapa bagian :
1. Motif untuk dikenal
2. Motif untuk dibutuhkan orang lain
3. Motif untuk berkelompok
4. Motif untuk dihargai
5. Kebiasaan ( habit ).
Ada suatu istilah lagi mengenai motif yang
belum ada pada uraian diatas yaitu motif psikis ( motif kejiwaan ) yang artinya
hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian manusia seperti hal-hal yang gaib
yang diakui manusia sebagai Tuhannya mencari ilmu pengetahuan ( belajar ),
berdo’a ( bersembahyang
), bertapa, bersemedi dan lain-lain.
3. Motif dan Belajar
Belajar
ialah proses perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar ialah
apabila ia melalui proses belajar yang sempurna dan mengakibatkan perubahan
pada tingkah lakunya.
Motif
belajar memiliki banyak faktor, faktor-faktor itu terdapat di rumah ( orang tua, saudara-saudara dan lain-lain ),
di sekolah ( dari guru-guru dan teman-teman sebaya ), dan dari masyarakat (
lingkungan rumah dan sekolah ).
Persyaratan motivasi bagi guru
adalah :
- Guru
adalah lulusan sekolah guru dengan pengalaman belajar yang cukup.
- Guru
memiliki dedikasi ( cinta pekerjaan ) yang tinggi.
- Penghasilan
guru cukup memadai.
- Adanya
kesempatan menambah ilmu.
4. Usaha Meningkatkan Motivasi Belajar
Usaha
meningkatkan motivasi belajar dapat diadakan didalam kelas dan diluar kelas. Di
dalam kelas yaitu usaha guru untuk meningkatkan motivasi belajar murid-muridnya
dengan beberapa cara yaitu :
- Meningkatkan
tujuan belajar,
- Mengadakan
kompetisi yang sehat,
- Mengadakan
” fase making ” yaitu memacu motif dengan hadiah atau reward tertentu,
- Ganjaran
’ reward ’ dan hukuman ’ fanisment”.
Menjelaskan
tujuan belajar artinya guru supaya mengetahui apa pengertian anak terhadap mata
pelajaran yang sedang diajarkannya.
Sifat hukuman yang sesuai
dengan kesalahan, umur, keadaan anak dan yang paling penting ialah kesediaan
mengakui salah dan mampu menerima resiko atas perbuatannya. Usaha untuk
meningkatkan motivasi belajar ialah dengan menciptakan suasana rumah sedemikian
rupa sehingga sanggup semangat belajar bagi anak-anak, yaitu adanya ruangan
belajar yang baik dan memenuhi persyaratan adanya keterangan dan kedisiplinan
adanya pengaruh dan bimbingan orang tua.
Khusus mengenai ruangan belajar yang memenuhi
persyaratan ialah :
- Adanya
meja belajar yang lapang ( lega ) tanpa banyaknya buku-buku.
- Lampu listrik yang cukup dengan cahaya
haur bukan ( cahaya langsung ) seperti sorot di meja, cahaya lampu datang
dari kiri.
- Meja
belajar menghadap kedinding dan cahaya matahari datang dari jendela ( meja
belajar jangan menghadap ke jendela ).
Meningkatkan
motivasi belajar di masyarakat yaitu adanya suasana kampung yang tenang dari
gangguan-gangguan, adanya taman bacaan, dan perpustakaan, melarang beredarnya
buku-buku porno yang merusak dan mengganggu anak-anak, dan adanya pimpinan
masyarakat yang terpelajar, adanya gerakan orang dewasa ke arah pengembangan
pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi diarahkan pada
pembelajaran, maka belajar adalah proses perubahan perilaku untuk mengalami
perubahan, dari yang tidak bisa menjadi bisa dari yang tidak semangat menjadi
lebih semangat, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
Seseorang dikatakan telah belajar apabila ia melalui proses belajar yang
sempurna dan mengakibatkan perubahan pada tingkah lakunya yang mengarah pada
hal-hal yang positif. Maka dari itu untuk tercapainya suatu pembelajaran yang
berhasil dan bermakna salah satunya diharuskan bagi seorang guru memberikan
motivasi belajar kepada anak supaya tercapai tujuan pendidikan nasional yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
B. Saran
Kita sebagai seorang tenaga
pendidik sudah seharusnya berperan aktif untuk menciptakan perubahan pendidikan
kepada peserta didik yakni untuk mengarah kepada pendidikan yang lebih unggul
dan maju ( progresif ). Dan sebagai seorang guru harus selayaknya memberikan sebuah motivasi atau dorongan
kepada anak didiknya supaya anak didik kita temotivasi untuk belajar dan menjadikan
suatu pembelajaran yang bermakna baik bagi kita sebagai seorang pendidik dan
bagi anak sebagai peserta didik.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan
kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang ’Motif dan Motivasi’. Dalam hal ini kami tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas mata kuliah “ PSIKOLOG
PENDIDIKAN” sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan lancar dan tidak ada
hambatan.
Adapun dalam pelaksanaan
penyusunan makalah ini, kami mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan bagi kami pada
khususnya. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekeliruan pada makalah ini
baik dari segi isi ataupun sistematikanya, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersipat membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Tasikmalaya, Nopember 2007
Penyusun
0 komentar:
Post a Comment