BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penting untuk mengetahui
bagaimana dan seperti
apa data kualitatif sehingga
kita memahami betul apa yang
kita
cari. Ada tiga jenis pegumpulan data, yaitu (1) mendalam yang
dilakukan melalui wawancara terbuka tentang pengalaman,
pendapat,
perasaan dan pengetahuan, (2) observasi langsung, data observasi tentang deskripsi detail mengenai aktivitas dan perilaku, kegiatan dan interaksi antar individu dalam masyarakat
dan pro ses organisasi,
dan (3) dokumentasi; organisasi, clinical,
catatan
program, publikasi, buku harian dan sebagainya. Validitas dan reliabilitas data kualitatif sangat tergantung pada
perluasan dari keterampilan secara metodologis,
sensitivitas, dan
integritas dari peneliti.
Penekanan
metode kualitatif dalam evaluasi melalui pengumpulan informasi dan
membangkitkan penemuan yang bermanfaat. Evaluasi adalah penelitian
terapan, atau suatu
tipe
kegiatan ilmiah
(action science) (Argyrist, et al., 1985). Ini yang
membedakan
penelitian
evaluasi dengan penelitian akademik. Evaluasi sebagai suatu penelitian lapangan bagi pelaku profesional, sudah ada kesepakatan tentang
bagaimana melakukan penelitian yang bermanfaat untuk membuat keputusan dan
mengembangkan
program yang dibuat.
Dalam memilih pengumpulan data tergantung dari jawaban atas beberapa pertanyaan
berikut yang menentukan jenis data yang paling berguna dalam suatu evaluasi. (1) Untuk
siapa informasi tersebut dan
siapa yang akan menggunakan temuan tersebut?
(2) Jenis informasi yang bagaimana yang dibutuhkan? (3)
Bagaimana informasi tersebut digunakan? Untuk tujuan
apa evaluasi
tersebut
dilakukan? (4) Kapan informasi tersebut dibutuhkan?
(5) Sumber-sumber
apa
saja yang tersedia untuk
mengorganisir evaluasi? (6) Dari jawaban kelima pertanyaan di atas, baru ditentukan metoda apa yang paling
tepat?
Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat
peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang
sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting dan tidaknya mengacu pada
kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian. Di dalam
penelitian lapangan (field research) bisa saja terjadi karena memperoleh data
yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Ini bisa dilakukan
karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang
sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti
menemukan data yang sangat penting, yang sebelumnya tidak terbayangkan. Lewat
data itu akan diperoleh informasi yang lebih bermakna. Untuk bisa menentukan
kebermaknaan data atau informasi ini diperlukan pengertian mendalam,
kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, pengalaman
dan expertise peneliti. Kualitas hasil analisis data kualitatif
sangat tergantung pada faktor-faktor tersebut. Menurut Prof. Dr. Sugiyono,
analisis data terdiri dari Analisis Data Sebelum di lapangan dan Analisis Data
Selama di lapangan.
Selanjutnya marilah kita tinjau secara lebih rinci tentang
indikator dan tujuan pembelajaran dalam pembahasan makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana analisis data
dalam penelitian kualitatif?
2.
Apa saja teknik
analisis data dalam penelitian kualitatif?
C.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa selaku guru
maupun calon guru mengetahui tentang analisis dan teknik data dalam penelitian
kualitatif sehingga pemahaman dan/atau wawasan tersebut dapat diaplikasikan
dalam sebuah penelitian kualitatif yang sesungguhnya, tentunya berkaitan dengan
dunia pendidikan
PEMBAHASAN
A. ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisis data kualitatif adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari
dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Bogdan &
Biklen, 1982). Analisis adalah penelaahan untuk mencari pola (paterns). Pola
disini lebih mengacu pada pola budaya (cultural patterns) bukan semata-mata situasi
sosial suatu domain cultural (cultural domain) adalah katagori makna cultural
yang menyangkut katagori-katagori yang lebih kecil.
Pada hakikatnya analisis data
adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi
kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan
berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian
aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan
bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan
mudah. Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan
secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan
bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.
Analisis ini melibatkan
pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola,
pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam
penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan
data, dengan teknik-teknik
misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan
analisis tema. Dalam hal ini
peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau
estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang
operasional, misalnya matriks dan logika.
Strategi Umum Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif
berakar pada pendekatan
fenomenologi
yang sebenarnya lebih
banyak mengkritik pendekatan positivisme yang
dianggap terlalu kaku, hitam-putih dan terlalu taat asas. Alasannya bahwa anlisis fenomenologi lebih tepat digunakan
untuk mengurai persoalan subjek
manusia yang umumnya tidak
taat saat,berubah-ubah, memiliki
subjektivitas individual, memiliki emosi dan
sebagainya.
Dengan demikian maka analisis-analisis kualitatif
cenderung menggunakan pendekatan logika induktif, di
mana
silogisme dibangun berdasarkan pada hal-hal khusus
atau
data di lapangan dan bermuara pada kesimpulan-kseimpulan umum. Dengan demikian, pendekatan ini menggunakan logika berpikir menyerupai piramida duduk, seperti di bawah ini.
Silogisme-Piramida Duduk
Fakta/Data/Informasi
|
Kesimpulan
|
Teori/Dalil/Hukum
|
Contoh silogisme induktif adalah : ”Bebek milik tetangga yang diberi nama Pinpin
bisa terbang, bebek milik warung
Pak Ahmad kemarin terbang
sebelum disembelih.
Kesimpulannya, semua yang bisa terbang
adalah rumpun keluarga burung. Pinpin adalah keluarga burung”.
Strategi analisis
kualitatif, umumnya
tidak digunakan sebagai
alat
mencari data
dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis
proses sosial yang
berlangsung
dan
makna dari fakta-fakta yang
tampak di permukaan itu. Dengan demikian,
maka
analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta dan
bukan sekadar
untuk menjelaskan
fakta tersebut.
Model tahapan analisis induktif
adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial, melakukan identifikasi, revisi -revisi,
dan pengecekan
ulang terhadap
data yang ada.
2. Melakukan
kategorisasi terhadap
informasi yang diperoleh
3. Menelusuri dan menjelaskan
kategorisasi
4. Menjelaskan
hubungan-hubungan kategorisasi
5. Menarik kesimpulan-kesimpulan umum
6. Membangun atau
menjelaskan teori
Model langkah Analisis Induktif
BERAKHIR
|
MEMULAI
|
I Melakukan pengamatan,
identifikasi, dan re-check terhadap data
|
II Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh
|
III Menelusuri dan
menjelaskan kategori
|
IV Menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi
|
V Menarik kesimpulan-
kesimpulan umum
|
VI Membangun atau menjelaskan teori
|
beberapa pendapat mengenai strategi umum analisis kualitatif sebagai
berikut:
1.
Bogdan & Biklen,
(1982)
mengatakan analisis
data
kualitatif
adalah
upaya
yang dilakukan dengan jalan:
a.
Bekerja dengan data;
b. Mengorganisasikan data;
c.
Memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola;
d. Menyintesiskannya;
e.
Mencari dan menemukan pola;
f. Menemukan apa yang penting dan
apa
yang dipelajari;
g.
Memutuskan
apa
yang dapat diceriterakan kepada orang lain.
2.
Seiddel (1998) mengatakan analisis data kualitatif prosesnya berjalan
sebagai berikut:
a.
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberikan kode agar
sumber datanya tetap
dapat ditelusuri;
b.
Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan,
membuat
ikhtisar,
dan
membuat indeksnya;
c.
Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan
menemukan
pola,
dan hubungan-hubungan; dan
d.
Membuat temuan-temuan umum.
3.
Janice McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999) mengatakan tahapan analisis data kualitatif adalah
sebagai berikut:
a.
Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data;
b.
Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data;
c.
Menuliskan
‘model’ yang ditemukan;
d.
Koding
yang telah dilakukan.
Sebagaimana telah
dijelaskan bahwa tahapan penelitian kualitatif juga adalah tahapan
analisis
kualitatif, dengan demikian, maka tahapan-tahapan analisis
itu juga adalah yang dilaksanakan peneliti pada setiap tahapan penelitiannya. Jadi, model langkah analisis data
kualitatif bukanlah teknik analisis kualitatif melainkan sebuah strategi analisis
data yang
melekat pada setiap tahapan langkah penelitian kualitatif, sedangkan metode atau
teknik
analisis kualitatif adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan
data (beberapa alat hanya untuk
mengumpulkan data saja)
dan sekaligus juga adalah
alat analisis data.
Dari berbagai varian penelitian kualitatif
yang berkembang
saat ini, pada prinsipnya ada tiga model desain yang paling sering digunakan di kalangan peneliti, yaitu format
desain deskriptif-kualitatif, format desain kualitatif-verifikatif,
dan format desain
kualitatif- grounded research.
Format desain deskriptif-kualitatif
banyak memiliki kesamaan dengan
desain
deskriptif-kuantitatif,
karena itu desain deskriptif-kualitatif bisa disebut pula dengan kuasi
kualitatif atau desain kualitatif semu.
Artinya desain
ini belum benar-benar kualitatif
karena bentuknya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif (deduktif) terutama
dalam menempatkan teori pada data yang diperolehnya.
Format desain kualitatif-verifikatif merupakan upaya pendekatan
induktif terhadap
seluruh proses penelitian yang dilakukan karena itu, format desain penelitiannya secara total berbeda dengan format penelitian kuantitatif (maupun dekriptif-kualitatif).
formatpenelitian kualitatif-verifikatif lebih banyak mengkonstruksi format penelitian dan
strategi
memperoleh data dari
lapangan secara induktif. Varian desain ini seperti
juga desain
penelitian
kualitatif-evaluatif,
audit komunikasi,
dan
semacamnya.
Grounded Research dipengaruhi oleh pandangan bahwa peneliti kualiatif
tidak membutuhkan pengetahuan dan teori tentang
objek penelitian untuk mensterilkan
subjektivitas peneliti, maka format desain grounded research dikonstruksi agar peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan
dan
teorinya setelah
mengetahui permasalahannya di lapangan.
Analisis
data
kualitatif bertumpu pada ketiga strategi format desain kualitatif di atas,
sehingga masing-masing format desain menentukan strategi analisis datanya berdasarkan
format masing-masing desain.
Strategi Analisis Data Deskriptif-Kualitatif
Strategi analisis data deskriptif-kualitatif pada dasarnya memiliki
kesamaan dengan desain deskriptif-kuantitatif. Seperti yang
dijelaskan di atas,
dan
perlu ditegaskan lagi,
bahwa desain deskriptif-kualitatif biasa disebut pula dengan kuasi kualitatif atau desain
kualitatif semu. Karena itu, desain strategi ini belum benar-benar kualitatif
karena
konstruksinya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif, terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperoleh.
Kesimpulan
Kategorisasi
Hukum
Teori
DATA DATA DATA
Dikatakan kuasi kualitatif, juga karena sifatnya yang tidak terlalu mengutamakan
makna, sebaliknya,
penekanannya pada deskriptif menyebabkan format deskriptif- kualitatif lebih banyak menganalisis permukaan data, hanya memerhatikan proses-proses
kejadian suatu
fenomena,
bukan kedalaman
data
maupun makna data. Hal inilah juga yang banyak dilakukan dalam penelitian
sosial dengan berbagai format penelitian kuantitatif. Walaupun demikian, deskriptif-kualitatif mengadopsi cara berpikir induktif
untuk mengimbangi cara berpikir deduktif.
Strategi Analisis Data Kualitatif-Verifikatif
Strategi analisis data kualitatif-verifikatif
merupakan sebuah upaya analisis induktif
terhadap data penelitian yang dilakukan pada seluruh proses
penelitian yang dilakukan,
karena
itu,
format strategi analisis data penelitiannya secara total berbeda dengan format penelitian kuantitatif,
atau bahkan kualitatif-verifikatif. Format penelitian
kualitatif- verifikatif mengkonstruksi format penelitian dan strategi untuk lebih awal memperoleh
data sebanyak-banyaknya di lapangan,
dengan mengesampingkan peran teori
(sebagaimana desain deskriptif-kualitatif menggunakannya sebagai alat utama analisis), walaupun demikian,
teori bukanlah sesuatu yang tidak penting
dalam format ini. Dengan kata lain peneliti bukan seseorang yang buta, atau pura-pura buta terhadap teori,
namun peran data lebih penting dari teori itu sendiri.
Format desain kualitatif-verifikatif dapat
ditemukan pada Penelitian Evaluatif, Audit Komunikasi, Analisis Isi (Content Analysis), Teknik Analisis Komponensial (Componential Analysis), Teknik Analisis Tema Kultural
(Discovering Cultural Themes Analysis),
Teknik Analisis Komparatif Konstan (Constant
Comparative Analysis), Focus Group Discussion, Framing Analysis, Analisis Wacana,
Analisis Wacana Kritis, Analisis Fenomenology, Analisis Life History, Analisis Struktural,
Studi Kasus, Analisis Semiotik, Analisis Konstruksi Sosial Media Massa, dan
sebagainya.
Model Strategi Analisis Data
Kualitaif-Verifikatif
DATA
Klasifikasi
Kesimpulan
Kategorisasi
Kesimpulan
Dalil
Hukum Teori
Strategi Grounded Research
Kedua format analisis di atas bertolak belakang
dengan format desain grounded
research, dimana format ini
dipengaruhi
oleh
pandangan bahwa peneliti kualitatif tidak
membutuhkan pengetahuan dan teori tentang
objek penelitian untuk mensterilkan
subjektivitas peneliti, maka format desain grounded research dikonstruksi agar peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah
mengetahui permasalahan dan
data
di lapangan.
Strategi grounded research melihat data sebagai awal semua kegiatannya,
walaupun demikian, kadang
peneliti tidak
paham terhadap apa yang
dihadapinya ketika ia mula
pertama bertemu dengan data. Teoripun tidak
dapat membantunya karena terkadang masalah
yang
dihadapi adalah benar-benar
baru sehingga ia
harus terus
menerus
melakukan eksplorasi. Apa yang
dilakukan peneliti dalam mengumpulkan
data dan analisis data,
merupakan
suatu langkah
ke dalam kehidupan
objek-objek penelitian,
sehingga ia
secara lambat laun dapat mengklasifikasi semua masalah yang
menonjol dan menarik perhatiannya. Terkadang upayanya mengeksplorasi menyebar kemana-mana, namun
terkadang pula tertuju pada suatu tema spesifik, yang akhirnya ia dapat menangkap tema- tema penting yang ada dalam tema spesifik ini. Peneliti kemudian mengembangkan tema -
tema
itu sebagai focus penelitiannya dan terus menerus dikembangkan.
model Strategi Analisis Grounded Research
|
|
|
|
B.
TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF
Analisa
data setelah pengumpulan data, pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam
kegiatan penyajian atau penampilan (display) dari data yang dikumpulkan dan
dianalisis sebelumnya Peneliti kualitatif banyak menyususn teks naratif.
Display adalah format yang menyajikan informasi secara sistimatik kepada
pembaca. Penelitian kualitatif memfokuskan pada kata-kata, tindakan-tindakan
orang yang terjadi pada konteks tertentu, konteks mana dapat dilihat sebagai
aspek relevan segera dari situasi yang bersangkutan, maupun sebagai aspek
relevan dari sistem sosial di mana seseorang berfungsi seperti contohnya :
ruang kelas, sekolah, departemen, perusahaan, keluarga, agen, masyarakat lokal
dan sebagainya.
Dalam melakukan
penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis data yang dikenalkan oleh
Spradley (1980), dan Glaser dan Strauss (1967) bisa dipakai sebagai
pedoman. Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif bisa
mengembangkannya sendiri, secara garis besar model analisis itu diuraikan
sebagai berikut:
1. Analisis Domain (Domain analysis).
Analisis
domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum
tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca
naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau
ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum
perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya
untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis
ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah
konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase
atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir. Terdapat 3 elemen dasar
domain yaitu Cover term,
Included term dan Semantic relationship. Ada
enam tahap yang dilakukan dalam analisis domain yaitu:
(a) Memilih salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan hubungan semantik yang tersedia; (b) Menyiapkan lembar analisis domain; (c) Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk memulainya; (d) Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik dari catatan lapangan; (e) Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik habis; (f) Membuat daftar domain yang ditemukan (teridentifikasikan).
(a) Memilih salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan hubungan semantik yang tersedia; (b) Menyiapkan lembar analisis domain; (c) Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk memulainya; (d) Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik dari catatan lapangan; (e) Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik habis; (f) Membuat daftar domain yang ditemukan (teridentifikasikan).
2. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis).
Taksonomi
adalah himpunan kategori-katagori yang di organisasi berdasarkan suatu semantic
relationship. Jadi taksonomi merupakan rincian dari domain cultural. Pada
tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu
sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai
dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari
sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga
tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini
peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi
dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam. Tujuh
langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu: (a) Memilih salah satu
domain untuk dianalisis;
(b) Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan untuk domain itu; (c) Mencari tambahan istilah bagian; (d) Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis; (e) Membentuk taksonomi sementara; (f) Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan; (g) Membangun taksonomi secara lengkap.
(b) Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan untuk domain itu; (c) Mencari tambahan istilah bagian; (d) Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis; (e) Membentuk taksonomi sementara; (f) Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan; (g) Membangun taksonomi secara lengkap.
3. Analisis Komponensial (Componential Analysis).
Pada
tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang
diperoleh. Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat
kategorisasi yang relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan untuk mengelompokkan
dan merinci anggota sesuatu ranah, juga memahami karakteristik tertentu yang
berasosiasi. Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahami kesamaan dan
hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh
pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan. Ada
delapan langkah dalam analisi komponen ini yaitu:
(a) Memilih domain yang akan dianalisis;
(b) Mengidentifikasi seluruh kontral
yang telah ditemukan;
(c) Menyiapkan lembar paradigm;
(d) Mengidentifikasi demensi kontras
yang memiliki dua nilai;
(e) Menggabungkan demensi kontras yang
berkaitan erat menjadi satu;
(f) Menyiapkan pertanyaan kontras untuk
ciri yang tidak ada;
(g) Mengadakan pengamatan terpilih untuk
melengkapi data;
(h) Menyiapkan paradigma lengkap.
4. Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes).
Analisis
Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas dari
analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema,
fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain.
Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat
pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang
holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang
dominan. Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: (1) membaca secara
cermat keseluruhan catatan penting, (2) memberikan kode pada topik-topik
penting, (3) menyusun tipologi, (4) membaca pustaka yang terkait dengan masalah
dan konteks penelitian.
Berdasarkan
seluruh analisis, peneliti melakukan rekonstruksi dalam bentuk deskripsi,
narasi dan argumentasi. Sekali lagi di sini diperlukan kepekaan, kecerdasan,
kejelian, dan kepakaran peneliti untuk bisa menarik kesimpulan secara umum
sesuai sasaran penelitian. Tujuh cara untuk menemukan tema yaitu: (a) Melebur
diri; (b) Melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan; (c) Menemukan
perspektif yang lebih luas melelui pencarian domain dalam pemandangan budaya;
(d) Menguji demensi kontras seluruh domain yang telah dianalisis; (e)
Mengidentifikasi domain terorganisir; (f) Membuat gambar untuk memvisualisasi
hubungan antar domain; (g) Mencari tema universal, dipilih satu dari enam
topik: konflik sosial, kontradiksi budaya, teknik kontrol sosial, hubungan
sosial pribadi, memperoleh dan menjaga status dan memecahkan masalah. Sesuai
dengan topik penelitian maka yang dipilih adalah memecahkan masalah.
5. Analisa Komparasi Konstan (Grounded Theory Research)
Dalam
pendekatan teori grounded ini, peneliti mengkosentrasikan dirinya
pada deskripsi yang rinci tentang sifat/ ciri dari data yang dikumpulkan,
sebelum berusaha menghasilkan pernyataan-pernyataan teoritis yang lebih umum.
Di saat telah memadainya rekaman cadangan deskripsi yang akurat tentang
fenomena sosial yang relevan, barulah peneliti dapat mulai menghipotesiskan
jalinan hubungan di antara fenomena-fenomena yang ada, dan kemudian mengujinya
dengan menggunakan porsi data yang lain. Tiga aspek kegiatan yang penting untuk
dilakukan, yaitu:
o
Menulis catatan atau note writing.
o
Mengidentifikasi konsep-konsep atau discovery or
identification of concepts.
o
Mengembangkan batasan konsep dan teori atau development
of concept definition and the elaboration of theory.
Analisis
Data Kualitatif adalah suatu proses yang meliputi:
ü
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu
diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
ü
Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,
mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya,
ü
Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu
mempunyai makna, mencari dan menemukan pola,hubungan-hubungan dan temuan-temuan
umum. (Seiddel, 1998).
Pada
analisis data kualitatif, kata-kata dibangun dari hasil wawancara dan diskusi
kelompok terfokus terhadap data yang dibutuhkan untuk dideskripsikan dan
dirangkum. Tahapan-tahapan analisis data kualitatif sebagai berikut:
1.
Membiasakan diri dengan data melalui tinjauan pustaka;
2.
Membaca, mendengar, dan melihat;
3.
Transkrip wawancara dari perekam;
4.
Pengaturan dan indeks data yang telah diidentifikasi;
5.
Anonim dari data yang sensitif;
6.
Koding;
7.
Identifikasi tema;
8.
Pengkodingan ulang;
9.
Pengembangan kategori;
10.
Eksplorasi hubungan antara kategori;
11.
Pengulangan tema dan kategori;
12.
Membangun teori dan menggabungkan pengetahuan yang
sebelumnya;
13.
Pengujian data dengan teori lain; dan
14.
Penulisan laporan, termasuk dari data asli jika tepat
(seperti kutipan dari wawancara).
Pelaksanaan analisis memiliki empat
sifat dasar, yaitu:
(1) analisis induktif,
(2) dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data,
(3) interaktif,
(4) proses siklus.
Analisis
dalam penelitian kualitatif bersifat induktif. Informasi yang dikumpulkan di
lapangan digunakan untuk membuat simpulan akhir, bukan untuk membuktikan hipotesis.
Oleh karenanya peneliti harus menggali informasi selengkap mungkin. Proses
analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Artinya, analisis
harus sudah dilakukan sejak awal, tidak sama dengan dengan analisis data dalam
penelitian kuantititatif yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses
interaktif juga dilakukan baik pada waktu pengumpulan data masih berlangsung,
misalnya dalam bentuk perbandingan antar unit data, pengelompokan data, maupun
pengumpulan data sudah berakhir, dalam penyusunan laporan yang melibatkan
analisis tahap akhir. Proses siklus dilakukan sejak awal pengumpulan data
sampai akhir sebagai kelanjutan proses refleksi (Sutopo, 2005).
Menurut Lexy J. Moleong, dalam
penelitian kualitatif ada tiga model analisis data, yakni :
1.
metode perbandingan tetap (constant comparative method)
seperti yang dikemukakan oleh Glaser & Strauss dalam buku mereka the
Discovery of Grounded Research.
2.
Metode analisis data menurut Miles & Huberman seperti
yang mereka kemukakan dalam buku Qualitative Data Analysis).
3.
metode analisis data menurut Spradley sebagai yang ditemukan
dalam bukunya Participant Observation.
Dinamakan
metode perbandingan tetap atau constant comparative method karena dalam analisa
data, secara tetap membandingkan satu datum dengan datum yang lainnya, dan
kemudian secara tetap membandingkan katagori dengan katagori lainnya. Secara
umum proses analisis datanya mencakup: reduksi data, katagorisasi data,
sintesisasi, dan diakhiri dengan penyusunan hipotesis kerja.
Miles
and Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,
sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak
diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan
kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification).
Pada
analisa data, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang konsep dasar
analisa data. Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data.
Analisa
data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan semenjak data diperoleh
di lapangan. Usahakan jangan sampai data tersebut sudah terkena bermacam-macam
pengaruh, antara lain pikiran peneliti sehingga menjadi terpolusi. Apabila
terlalu lama baru dianalisa maka data menjadi kadaluwarsa.
Dari
analisa data dapat diperoleh tema dan rumusan hipotesa. Untuk menuju pada tema
dan mendapatkan rumusan hipotesa, tentu saja harus berpatokan pada tujuan
penelitian dan rumusan masalahnya.
Analisis
dan interpretasi data merupakan tahap yang harus dilewati oleh seorang
penelitian. Adapun urutannya terletak pada tahap setelah tahap pengumpulan
data. Dalam arti sempit, analisis data di artikan sebagai kegiatan pengolahan
data, yang terdiri atas tabulasi dan rekapitulasi data.
Tabulasi
data dinyatakan sebagai proses pemaduan atau penyatupaduan sejumlah data dan
informasi yang diperoleh peneliti dari setiap sasaran penelitian, menjadi satu
kesatuan daftar, sehingga data yang diperoleh menjadi mudah dibaca atau
dianalisis. Rekapitulasi merupakan langkah penjumlahan dari setiap kelompok
sasaran penelitian yang memiliki karakter yang sama, berdasar kriteria yang
telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti.
Dalam
proses pelaksanaannya, tahap pengolahan data tidak cukup hanya terdiri atas tabulasi
dan rekapitulasi saja, akan tetapi mencakup banyak tahap. Di antaranya adalah
tahap reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Lebih dari sekedar itu, pengolahan data, yang tidak lain
merupakan tahap analisis dan interpretasi data mencakup langkah-langkah reduksi
data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan /verifikasi.
Reduksi
data diartikan secara sempit sebagai proses pengurangan data, namun dalam arti
yang lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap
data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang
dirasa masih kurang.
Penyajian
data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau
pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan.
Interpretasi
data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji,
dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada
memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang telah
disajikan..
Penarikan
kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian
yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah difahami, serta
dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari
penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya
terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada.
Tahap
analisis dan interpretasi data merupakan tahap yang pasti akan dilalui oleh
para peneliti termasuk peneliti kualitatif. Dalam uraian pokok di atas telah
dikemukakan bahwa tahap dan proses analisis dan interpretasi data,
setidak-tidaknya terdiri atas tiga komponen penting yang meliputi (1) reduksi,
(2) penyajian, dan (3) kesimpulan/ verifikasi.
Sedangkan
tahap dan proses selengkapnya meliputi (1) Pengolahan data, yang terdiri dari
kategorisasi dan reduksi data, (2) penyajian data, (3) interpretasi data dan
(4) penarikan kesimpulan-kesimpulan/verifikasi. Tahap tahap di atas hendaknya
dilakukan sedemikian rupa sehingga proses analisis dan Intepretastasi tersebut
dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Reduksi
data diartikan sebagi proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Tahapan-tahapan meliputi:
§
Membuat ringkasan
§
Mengkode
§
Menelusur tema
§
Membuat gugus-gugus
§
Membuat partisi
§
Menulis Memo
Contoh Teknik Analisis Data Penelitian
Kualitatif. Setelah rangkaian data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis
data dengan prosedur dan teknis pengolahan berikut :
(1)
Melakukan pemilahan dan penyusunan klasifikasi data;
(2)
Melakukan penyunting data dan pemberian kode data untuk membangun kinerja
analisis data;
(3)
Melakukan konfirmasi data yang memerlukan verifikasi data dan pendalaman data;
dan
(4)
Melakukan analisis data sesuai dengan konstruksi pembahasan hasil penelitian.
Pengolahan data dilakukan dalam beberapa
tahapan. Tahap pertama pengolahan data dimulai dari penelitian pendahuluan
hingga tersusunnya usulan penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih
mendalam dilakukan dengan cara mengolah hasil kegiatan wawancara dan
pengumpulan berbagai informasi lapangan di lokasi penelitian. Tahap ketiga,
setelah itu dilakukan pemeriksaan keabsahan data hasil wawancara dengan
sejumlah nara sumber yang dijadikan informan penelitian serta membandingkan
data tersebut dengan berbagai informasi yang terkait. Pada tahap ini,
pengolahan data dianggap optimal apabila data yang diperoleh sudah layak
dianggap lengkap dan dapat merepresentasikan masalah yang dijadikan obyek
penelitian. Tahap akhir adalah analisis data dalam rangka menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis
triangulasi.
Analisis
data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada
orang lain. Menurut Sugiyono (2011:244), analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis
data kualitatif bersifat induktif yang selanjutnya dikembangkian menjadi suatu
hipotesis kemudian selanjutnya dicarikan kembali secara berulang-ulang sehingga
menghasilkan keputusan apakah hipotesis tersebut bisa diterima dan jika iya
maka hipotesistersebut berkembang menjadi teori. B. Proses Analisis Data Dalam
penelitian kualitatif , proses analisis data berlangsung baik sebelum terjun ke
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
1.
Analisis Sebelum di lapangan Analisis dilakukan berdasarkan
hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan menentukan fokus
penelitian. Diibaratkan seseorang ingin mencari hiu putih di suatu laut.
Berdasarkan pada suhu dan kedalaman laut diperkirakan bahwa dilaut tersebut
terdapat hiu putih. Sehingga peneliti memfokuskan untuk menemukan hiu putih
dalam laut tersebut setelah peneliti masuk kedalam laut namun tidak menemukan
keberadaan hiu putih maka jika ia seorang peneliti kuantitatif maka tentu ia akan
membatalkan penelitiannya. Tetapi jika penelitian kualitatif tidak akan
membatalkannya karena fokus penelitian bersifat sementara. Dalam penelitian
kualitatif jika tidak ditemukan fokus penelitian yang telah dirumuskan dalam
proposal maka peneliti akan merubah fokus penelitiannya yang tidak lagi
berfokus pada hiu putih tetapi akan merubah kepada ikan-ikan lainnya bahkan
juga mengamati terumbu karang yang ada di laut tersebut.
2.
Analisis Data di lapangan Model Miles dan Huberman Analisis
data kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti
sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai. Bila jawaban
informan setelah dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu. Aktifitas dalam analisis
data yaitu data reduction, data display dan data conclusion drawing atau
verification.
a.
Data reduction ( reduksi data ) Data yang diperoleh dari
lapangan sangat banyak oleh karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui rediksi data. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Hal ini berarti data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan .
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh
karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu
yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang
harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Ibarat
melakukan penelitian di laut, maka ikan-ikan atau terumbu karang yang belum
dikenal selama ini, justru dijadikan fokus untuk pengamatan selanjutnya.
b.
Data Display (Penyajian Data) Dalam penelitian kualitatif
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dan penyajian data yang sering
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c.
Conclusion Drawing atau verification Langkah selanjutnya
dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan
kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal atau kemungkinan juga tidak karena seperti yang telah
diketahui bahwasanya masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di
lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskusi atau gambaran suatu
objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga setelah diteliti menjadi
jelas.
Hasil
penelitian dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3. Analisis Data di Lapangan Model Spradley Spradley (1980) membagi analisis
data penelitian kualitatif menjadi beberapa tahapan penelitian. Menurutnya
proses penelitian kualitaif setelah memasuki lapangan dimulai dengan menetapkan
seorang informan kunci (key informant) yang dipercaya mampu memberikan
penjelasan-enjelasan untuk bisa memasuki objek penelitian. Setelah itu peneliti
melakukan wawancara kepada informan tersebut dengan tidak lupa untuk mencatat
hasil wawancaranya.setelah iti perhatian peneliti pada objek penelitian dan
memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, yang kemudian dilanjutkan dengan
analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara
selanjutnya peneliti melakukan analisis domain.
Pada
langkah selanjutnya yaitu langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus dan
melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi selanjutnya
peneliti mengajukan pertanyaan kontras yang dilakukan dengan analisis
komponensial. Hasil dari analisis komponensial selanjtnya peneliti menemukan
tema-tema budaya. Berdasarkan temuan-temuan tersebut selanjtnya peneliti
menuliskan laporan penelitian etnografi. Proses penelitian bermula dari yang
luas kemudian memfokus dan kemudian meluas kembali.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis menyimpulkan
bahwa Analisis data kualitatif adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari
dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Bogdan &
Biklen, 1982). Analisis adalah penelaahan untuk mencari pola (paterns). Pola
disini lebih mengacu pada pola budaya (cultural patterns) bukan semata-mata
situasi sosial suatu domain cultural (cultural domain) adalah katagori makna
cultural yang menyangkut katagori-katagori yang lebih kecil.
Model langkah analisis data kualitatif bukanlah teknik analisis kualitatif melainkan sebuah strategi analisis
data yang
melekat pada setiap tahapan langkah penelitian kualitatif, sedangkan metode atau
teknik
analisis kualitatif adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan
data (beberapa alat hanya untuk
mengumpulkan data saja)
dan sekaligus juga adalah
alat analisis data.
Dari berbagai varian penelitian kualitatif
yang berkembang
saat ini, pada prinsipnya ada tiga model desain yang paling sering digunakan di kalangan peneliti, yaitu format
desain deskriptif-kualitatif, format desain kualitatif-verifikatif,
dan format desain
kualitatif- grounded research.
Menurut Lexy J. Moleong, dalam penelitian
kualitatif ada tiga model analisis data, yakni :
1.
metode perbandingan tetap (constant comparative method)
seperti yang dikemukakan oleh Glaser & Strauss dalam buku mereka the
Discovery of Grounded Research.
2.
Metode analisis data menurut Miles & Huberman seperti
yang mereka kemukakan dalam buku Qualitative Data Analysis).
3.
metode analisis data menurut Spradley sebagai yang ditemukan
dalam bukunya Participant Observation.
Analisis
data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada
orang lain. Menurut Sugiyono (2011:244), analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
B.
Saran
Adapun saran sebagai harapan penulis kepada pembaca pada umumnya dan
mahasiswa sebagai guru maupun calon guru khususnya jenjang sekolah dasar agar lebih memperdalam pemahaman dan wawasan
tentang analisis dan teknik analsisis data penelitian kualitatif. Kemampuan menganalisis data tentunya sangat
berguna bagi pendidik dalam mengolah data hasil penelitian yang dilakukannya
misalnya ketika melakukan sebuah
penelitian tindakan kelas dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran di
kelasnya pada satuan pendidikan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanapiah, 1990, Penelitian Kualitatif:
Dasar-dasar dan Aplikasi, Malang: YA3
Moleong,
Lexy J, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Noeng Muhadjir, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin
Internet
0 komentar:
Post a Comment