BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Istilah pertumbuhan dan perkembangan
sering digunakan secara interchangeably.
Artinya,kedua istilah tersebut dipakai secara silih berganti dengan maksud
sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda.
Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang
bersifat kuantitatif, semakin besar atau panjang dan prosesnya terjadi sejak
anak belum lahir hingga ia dewasa. Sedangkan perkembangan merupakan suatu
perubahan yang bersifat kualitatif dari fungsi-fungsi tubuh.
Beberapa permasalahan sering muncul
dalam periode pertumbuhan dan perkembangan. Dalam lingkup Sekolah Dasar, permasalahan tersebut
pasti ditemukan oleh guru. Perilaku normal siswa dapat dianggap sebagai
perilaku bermasalah apabila guru tidak memahami hakikat pertumbuhan dan
perkembangan anak. Sebagai contoh anak kelas I yang suka mengambil barang milik
temannya. Bila guru tidak memahami bahwa tahap perkembangan siswa tersebut
belum sampai kepada “milikku dan milikmu”, dimungkinkan guru langsung memarahi
siswa yang mengambil barang milik temannya. Permasalahan lain misalnya ada seorang
anak perempuan kelas V yang mengalami perubahan bentuk tubuh lebih cepat
daripada teman-temannya. Anak tersebut kemudian menjadi pasif dan kurang
percaya diri. Hal tersebut membutuhkan penanganan khusus dari guru agar siswa
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialaminya.
Pemahaman guru tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak perlu ditingkatkan untuk mengenali karakteristik peserta
didik yang heterogen. Dengan pemahaman yang mantap, guru dapat mencari solusi
untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga setiap siswa dapat memperoleh pelayanan secara utuh. Guru
yang memahami pertumbuhan dan perkembangan anak diharapkan tidak lagi
menganggap perilaku normal pada tahap pertumbuhan dan perkembangan tertentu
sebagai perilaku bermasalah. Apabila siswa yang mengalami permasalahan dalam
masa pertumbuhan dan perkembangan terlayani dengan baik maka siswa tersebut dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijabarkan, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut.
1. “Apakah
yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?”
2. “Apakah
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?”
3. “Bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Dasar?”
4. “Mengapa
pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak diperlukan bagi
guru Sekolah Dasar ?”
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
dapat dituliskan tujuan penulisan makalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan
pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mendeskripsikan
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
3. Mendeskripsikan
pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Dasar.
4. Menjelaskan
pentingnya pemahaman tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak bagi guru Sekolah Dasar.
D.
Manfaat
Makalah
Penulisan makalah tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pihak-pihak sebagai berikut.
1. Bagi
Guru
a. Guru
dapat memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
b. Guru
dapat membedakan pertumbuhan dan perkembangan.
c. Guru
dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa Sekolah Dasar.
d. Guru
mengetahui pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Bagi
Sekolah
a. Sekolah
dapat memetakan berbagai permasalahan siswa yang berkaitan dengan pertumbuhan
dan perkembangan.
b. Sekolah
dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Bagi
Dunia Pendidikan
a. Meningkatnya pemahaman guru tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang ditandai
dengan peningkataan prestasi serta kualitas peserta didik yang tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan periode yang harus dilaluinya.
b. Makalah
ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan yang dapat digunakan untuk memahami
hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak bagi guru Sekolah Dasar.
c. Penulisan
makalah tentang pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan bagi guru
Sekolah Dasar diharapkan dapat memberikan wawasan bagi kaum akademisi yang
ingin mengetahui tentang hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak Sekolah
Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
Pertumbuhan
Pertumbuhan menurut Soemanto (2006:44)
dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada,dari kecil menjadi
besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya.
Materiil yang dimaksud pada pernyataan di atas dapat terdiri dari bahan-bahan
kuantitatif misalnya atom,sel, kromosom, rambut,molekul, dan lain-lain,
materiil dapat pula berupa bahan-bahan kualitatif seperti kesan,keinginan,ide,gagasan,pengetahuan,nilai,dll.
Sejalan dengan pengertian di atas,
Riyanto (2009:83) memaknai pertumbuhan sebagai istilah yang digunakan untuk menyatakan
perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif menjadi semakin besar
dan/atau panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak berada dalam kandungan
hingga ia dewasa. Akibat dari pertumbuhan ini masing-masing komponen tubuh akan
mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya.
Definisi lain tentang pertumbuhan yaitu suatu pertambahan
dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya
(Arifin,2011). Sedangkan Chaplin (2002) mengartikan pertumbuhan sebagai satu
pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari
organisme sebagai suatu keseluruhan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas,
dapat disimpulkan bahwa pengertian pertumbuhan adalah suatu perubahan
kuantitatif berupa pertambahan ukuran berupa tinggi, berat, bentuk, dan dimensi
yang terjadi pada tubuh beserta bagian-bagiannya dan berlangsung dari sejak dalam kandungan hingga
dewasa.
B.
Hakikat
Perkembangan
Perkembangan menurut Hurlock (1978:23)
didefinisikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan
koheren. Progresif berarti perubahannya terarah dan maju sedangkan teratur dan
koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dan
yang telah mendahului atau yang akan mengikutinya.
Perkembangan menunjuk pada suatu
proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Perkembangan dapat juga diartikan sebagai porses yang kekal dan tetap menuju ke
arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
pertumbuhan, pemasakan, dan belajar (Monks dkk., 2001).
Menurut
Soemanto (2006:57) perkembangan merupakan perubahan kualitatif dari
fungsi-fungsi tubuh. Perubahan kualitatif yang terjadi pada fungsi-fungsi tubuh
tersebut misalnya fungsi sensoris pada alat-alat indra, fungsi motorik pada
bagian-bagian tubuh, fungsi pencernaan pada alat pencernaan, fungsi seksual
pada bagian tubuh tertentu, dan sebagainya.
Dari
beberapa pendapat tentang pengertian perkembangan, dapat dibuat sebuah definisi tentang perkembangan,
yaitu perubahan kualitatif dari sturktur dan fungsi-fungsi tubuh menuju ke arah
yang lebih sempurna serta bersifat progresif, teratur, dan koheren.
Perkembangan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan,pemasakan,dan hasil belajar.
C.
Perbedaan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki
hakikat yang berbeda. Crow and Crow (dalam Effendi dan Praja,2012:45) berpendapat bahwa pertumbuhan pada umumnya dibatasi
pengertiannya pada perubahan-perubahan struktural dan fisiologis (kejasmanian).
Sedangkan perkembangan berhubungan erat dengan pertumbuhan maupun
potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitif terhadap rangsangan-rangsangan
lingkungan.
Pendapat lain tentang perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan dikemukakan oleh Arifin (dalam Khoirulummah,2013)
bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu pertambahan dalam ukuran bentuk,
berat atau ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangkan perkembangan
menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk / bagian tubuh integrasi berbagai
bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu
proses perubahan secara fisik yang menunjuk kepada kuantitas. Sedangkan
perkembangan diartikan sebagai suatu proses perubahan secara psikis yang
menunjuk kepada kualitas. Contoh pertumbuhan misalnya seorang bayi yang lahir
dengan berat 2,5 kg, sebulan kemudian beratnya menjadi 3 kg. Adapun contoh
perkembangan misalnya anak yang baru lahir belum dapat berbicara, setelah
berumur dua tahun anak tersebut sudah dapat berbicara dengan lancar dengan
anggota keluarganya ( Hadis dan Nurhayati, 2008: 53).
Berdasarkan pendapat-pendapat yang
telah dikemukakan di atas, perbedaan tentang hakikat pertumbuhan dan
perkembangan dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
Perbedaan Pertumbuhan dan
Perkembangan
No
|
Aspek Pembeda
|
Pertumbuhan
|
Perkembangan
|
1.
|
Sifat
|
Kuantitatif (Perubahan yang
terjadi pada bentuk dan ukuran jasmaniah).
|
Kualitatif (Perubahan yang terjadi
pada psikis atau fungsi-fungsi tubuh).
|
2.
|
Tempo
|
Sequence
(tahapan)
pertumbuhan tidak konstan. Pertumbuhan berlangsung cepat pada periode
tertentu dan menjadi lambat pada periode yang lain.
|
Tempo perkembangan seseorang belum
tentu sama dengan tempo perkembangan orang lain. Misalnya A sudah dapat
mengucapkan konsonan “r” pada usia 4 tahun tetapi B belum dapat.
|
3.
|
Proses
|
Pertumbuhan merupakan suatu proses
yang berkesinambungan dan teratur.
|
Perkembangan merupakan suatu
proses yang progresif dari perubahan yang teratur dan koheren.
|
4.
|
Waktu
|
Pertumbuhan terjadi sejak dalam
kandungan hingga dewasa.
|
Perkembangan berlangsung sejak
dalam kandungan sampai akhir hayat.
|
5.
|
Cara terjadinya
|
Pertumbuhan terjadi secara alami.
|
Perkembangan sangat dipengaruhi
oleh proses dan hasil dari belajar.
|
D.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Anak Sekolah Dasar
Menurut
pendapat Hurlock (1978:114) studi tentang pertumbuhan fisik menunjukkan bahwa
pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi empat periode utama yaitu :
1. periode pertumbuhan yang sangat cepat,
terjadi pada pralahir sampai 6 bulan
setelah lahir
2. periode pertumbuhan memperlihatkan
tempo yang sedikit lambat dan cenderung stabil, terjadi pada akhir tahun pertama pascalahir hingga
anak berusia 8 sampai 12 tahun
3. periode pubertas, ditandai dengan
pertumbuhan fisik yang sangat cepat, terjadi pada usia 13 hingga 15 sampai 16
tahun
4. periode pertumbuhan memperlihatkan
tempo yang sedikit lambat dan memasuki periode tenang (tinggi badan yang sudah
dicapai pada masa ini akan tetap sampai tua tetapi berat badan dapat
berubah-ubah) , terjadi pada usia 17 hingga 18 sampai 20 tahun.
Berdasarkan
pembagian periode pertumbuhan di atas, anak Sekolah Dasar berada pada periode
kedua di mana pertumbuhan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan
cenderung stabil. Pada anak-anak tertentu, dimungkinkan sudah memasuki periode
ketiga, yakni periode pubertas yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang
sangat cepat. Hal tersebut dapat terjadi pada siswa yang tinggal kelas atau
mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari teman sebayanya.
Piaget
(dalam Nuryanti:2008) menjelaskan bahwa perkembangan kognitif dibagi menjadi
empat tahap sebagai berikut.
1.
Periode sensorimotor ( lahir sampai 2 tahun)
Pada periode ini bayi memahami dunia
seperti yang tertangkap oleh indra mereka. Mereka berkembang dari fungsi
refleks yang sederhana, seperti menghisap,menuju kemampuan mengorganisasi skema
melalui beberapa tahap.
2.
Periode praoperasional ( 2 sampai 7 tahun)
Anak mulai mampu membuat penilaian
sederhana terhadap objek dan kejadian di sekitarnya. Mereka mampu menggunakan
simbol (kata-kata,bahasa tubuh) untuk mewakili objek dan kejadian yang mereka
maksudkan.
3.
Periode operasional konkret ( 7 sampai 11 tahun )
Pada tahap ini anak mencapai
struktur logika tertentu yang memungkinkan mereka membentuk beberapa operasi
mental,namun masih terbatas pada objek-objek yang konkret. Mereka menunjukkan kemampuan untuk
mengklasifikasikan beberapa tugas dan mengurutkan objek dalam aturan tertentu.
Mereka juga mampu menyelesaikan masalah yang konkret dan memahami konsep
bolak-balik (reversibility) contohnya dalam aritmatika 2 + 5 = 7 dan 7 – 2 = 5.
Pada tahap ini anak juga mampu membuat kategorisasi objek berdasarkan atribut
tertentu.
4.
Periode operasional formal (11 sampai 15 tahun).
Pada periode ini operasi mental anak
tidak lagi terbatas pada hal-hal yang konkret, namun sudah sampai pada
penerapan pernyataan verbal dan logika, baik pada objek yang nyata maupun
tidak, dan kejadian pada masa sekarang atau masa depan.
Menurut teori perkembangan kognitif
Piaget yang telah dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa anak Sekolah Dasar
berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap tersebut anak sudah dapat
membentuk operasi mental berdasarkan objek konkret,mengklarifikasi beberapa
tugas, mengurutkan objek dalam aturan tertentu, dan menyelesaikan permasalahan
konkret dan memahami konsep bolak-balik.
Dalam
proses kehidupannya, setiap individu memiliki tugas perkembangan. Tugas
perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu dalam kehidupan
individu, di mana keberhasilan penyelesaian tugas tersebut akan menimbulkan
kebahagiaan dan kesiapan menghadapi tugas selanjutnya (Nuryanti:29). Menurut
Havighurst (dalam Hurlock,1978:40) tugas perkembangan untuk masa kanak-kanak
usia 6 sampai 12 tahun adalah sebagai berikut.
1.
Belajar kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan
anak-anak.
2.
Membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai organisme
yang bertumbuh.
3.
Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
4.
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
5.
Mengembangkan kecakapan dasar dalam membaca, menulis,dan
menghitung.
6.
Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
7.
Mengembangkan nurani, nilai moral, dan skala nilai.
8.
Mencapai kemandirian pribadi.
9.
Membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
Tugas perkembangan yang dikemukakan
oleh Havighurst di atas mencakup anak-anak pada usia Sekolah Dasar. Guru perlu memahami bahwa sembilan tugas di
atas harus berhasil dilalui anak. Tugas guru adalah memberikan pelayanan agar
siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan baik.
E.
Pentingnya
Memahami Pertumbuhan dan Perkembangan Anak bagi Guru Sekolah Dasar
Pemahaman tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak sangat penting bagi guru Sekolah Dasar dengan beberapa alasan sebagai berikut.
1. Membantu
guru mengenali karakteristik peserta didik sesuai dengan periode pertumbuhan
dan perkembangan yang dialaminya. Dengan mengenali karakteristik peserta didik,
guru dapat menentukan metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam
proses pembelajaran.
2. Membantu
guru mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan. Kemampuan mengidentifikasi jenis permasalahan memungkinkan guru
untuk menentukan penyelesaian dari permasalahan tersebut.
3. Membantu
guru mengatasi permasalahan yang mungkin muncul di sekolah terkait dengan periode pertumbuhan dan perkembangan. Seorang
guru harus memiliki kemandirian untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait
dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
4. Membantu
guru memberikan pelayanan secara optimal terhadap setiap siswa yang tidak sama
dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangannya.. Siswa yang berkembang lebih cepat harus mendapat perhatian
khusus agar tidak mengganggu teman yang lain, demikian pula dengan siswa yang
lambat perkembangannya, guru harus memberikan perhatian khsusus agar siswa
dapat menyesuaikan diri dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
5. Membantu
guru untuk mengorganisasikan kelas yang heterogen dalam periode pertumbuhan dan
perkembangan peserta didiknya.
Pengorganisasian kelas
diperlukan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan,melayani seluruh siswa tanpa membedakan kecepatan tahap pertumbuhan
dan perkembangannya, dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan
uraian makalah tentang pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak
bagi guru Sekolah Dasar dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Pertumbuhan
adalah suatu perubahan kuantitatif berupa pertambahan ukuran berupa tinggi,
berat, bentuk, dan dimensi yang terjadi pada tubuh beserta bagian-bagiannya
menuju tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya dan berlangsung dari sejak dalam kandungan hingga
dewasa.
2. Perkembangan,
yaitu perubahan kualitatif dari sturktur dan fungsi-fungsi tubuh menuju ke arah
yang lebih sempurna serta bersifat progresif, teratur, dan koheren.
Perkembangan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan,pemasakan,dan hasil belajar.
3. Berdasarkan pembagian periode
pertumbuhan fisik, anak Sekolah Dasar berada pada periode pertumbuhan dengan
tempo yang sedikit lambat dan cenderung stabil. Berdasarkan teori perkembangan
kognitif, anak Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap
tersebut anak sudah dapat membentuk operasi mental berdasarkan objek
konkret,mengklarifikasi beberapa tugas, mengurutkan objek dalam aturan
tertentu, dan menyelesaikan permasalahan konkret dan memahami konsep
bolak-balik. Tugas-tugas perkembangan anak Sekolah Dasar adalah sebagai berikut
:
a.
belajar kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan
anak-anak
b.
membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai
organisme yang bertumbuh
c.
belajar bergaul dengan teman-teman sebaya
d.
belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
e.
mengembangkan kecakapan dasar dalam membaca, menulis,dan
menghitung
f.
belajar mengembangkan konsep sehari-hari
g.
mengembangkan nurani, nilai moral, dan skala nilai
h.
mencapai kemandirian pribadi
i.
membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
4.
Pemahaman tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting bagi guru Sekolah Dasar karena dapat membantu guru untuk :
a. mengenali
karakteristik peserta didik sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangan
yang dialaminya
b. mengidentifikasi
permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan
c. mengatasi
permasalahan yang mungkin muncul di sekolah terkait dengan periode pertumbuhan dan perkembangan
d. memberikan
pelayanan secara optimal terhadap setiap siswa yang tidak sama dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya
e. mengorganisasikan
kelas yang heterogen dalam periode pertumbuhan dan perkembangan peserta
didiknya.
B.
Saran
Setelah
menguraikan makalah tentang pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan
anak bagi guru Sekolah Dasar, penulis memberikan saran kepada pihak-pihak
berikut.
1. Bagi
guru
a. Guru
perlu meningkatkan pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
cara membaca berbagi sumber pustaka serta berkonsultasi dengan narasumber yang
menguasai pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Guru
harus dapat melayani siswa secara optimal sesuai dengan periode petumbuhan dan
pekembangan peserta didiknya.
2. Bagi
sekolah
a. Pihak
sekolah agar senantiasa menjalin komunikasi dengan wali murid terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan siswa.
b. Pihak
sekolah agar mengembangkan pemahaman guru tentang pentingnya memahami
pertumbuhan dan perkembangan anak melalui berbagai forum dialog interaktif atau
mengundang narasumber yang menguasai pertumbuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Aufa,Rahma.
2014. “Perkembangan Anak Masa Sekolah (6-12 tahun) ”. Dalam
http://zuldyn.wordpress.com. 20
September.
Effendi,
Usman dan Praja S.,Juhaya. 2012. Pengantar
Psikologi. Bandung : Angkasa.
Hadis,Abdul
dan Nurhayati.2010. Psikologi dalam
Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Haryanto,Dani dan Yudhawati,Ratna.2011. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan.
Jakarta:
PT Prestasi Pustaka Raya.
Hurlock,Elizabeth
B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
Jannah,
Raudhatul. 2014. “Pentingnya Guru Memahami Cara Belajar Anak”. Dalam
http://edukasi.kompasiana.com. 21
September.
Nuryanti,Lusi.2008.
Psikologi Anak. Jakarta : PT Indeks.
Riyanto,Yatim.2009. 2014. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta :
Kencana Prenadamedia
Group.
Shandy.
2014. “Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan”.Dalam
http://pakdheshandy.blogspot.com. 22
September.
Soemanto,Wasty.2006. Psikologi Pendidikan.Jakarta : Rineka
Cipta.
Syah,Muhibbin.2001. Psikologi Belajar. Jakarta : Logos
Wacana Ilmu.
The Royal
Chlidren’s Hospital Melbourne.2012.”Child Growth in The Early Years”. Dalam
Victoria
Department of Education and Early Childhood Development. State of Victoria.
The
Royal Chlidren’s Hospital Melbourne. 2012.”Factors Affecting Growth”. Dalam Victoria
Department
of Education and Early Childhood Development.State of
Victoria.
Ummah,Khoirul.
2014. “Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Menurut Beberapa Ahli”.
0 komentar:
Post a Comment